Kabar24.com, JAKARTA - Kedatangan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence ke Indonesia pada 19-21 April akan dimanfaatkan sebagai ajang klarifikasi perihal neraca perdagangan Indonesia terhadap AS yang surplus dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga
Hal tersebut menyusul perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump yang memerintahkan jajarannya menyelidiki negara-negara yang bertanggung jawab atas defisit neraca perdagangan AS, salah satunya Indonesia.
"Setidaknya kita juga ingin menjelaskan bahwa kenapa perdagangan antara Indonesia-Amerika surplusnya di Indonesia. Supaya lebih adil," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Selasa (18/4/2017).
Dalam lima tahun terakhir, Indonesia selalu mencatatkan surplus dalam perdagangan AS. Tahun lalu saja, surplus perdagangan Indonesia terhadap Amerika mencapai US$8,8 miliar.
Selain itu, Wapres mengatakan kedatangan Pence juga akan menggambarkan kebijakan-kebijakan Trump secara komprehensif yang akan berdampak pada Indonesia, salah satunya soal perdagangan. Penjelasan tersebut akan digunakan untuk menjadi acuan pemerintah.
"Posisi kita karena mereka baru, justru kita ingin mendengarkan apa saja kebijakan Trump itu yang berpengaruh terhadap kita," katanya
Rencananya pada 20 April, Pence akan melakukan kunjungan kehormatan atau courtesy call dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Setelah itu, dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dihari yang sama.
Pada Jumat (19/4/2017), Wapres AS akan memberikan sambutan dalam forum bisnis Indonesia-AS. Forum itu akan menyepakati sejumlah MoU oleh pebisnis antardua negara.