Kabar24.com, JAKARTA-- Pasukan Filipina menumbangkan sedikitnya lima orang terduga militan Abu Sayyaf. Namun, dalam baku tembak yang berlangsing di Provinsi Bohol tersebut, tiga orang pasukan Filipina juga menderita luka parah.
Baku tembak antara pasukan Filipina dengan Abu Sayyaf ini terjadi setelah kedutaan Amerika dan Kanada memberi peringatan atau larangan bepergian ke daerah Bisaya Tengah, termasuk Cebu dan Bohol.
Lokasi ini kemungkian menjadi tempat bagi kelompok pemberontak melakukan tindakan penculikan selama hari besar negara yang mayoritas penduduknya menganut Katolik tersebut.
Cebu dan Bohol merupakan dua daerah tujuan wisata terpopuler di negara tersebut. Dua daerah ini memiliki jarak cukup jauh dari daerah yang menjadi markas Abu Sayyaf, sebuah kelompok pemberontak yang terkenal dengan tindakan pemerasan, pembajakan, dan penculikan untuk meminta tebusan.
"Kami menerima laporan bahwa lima orang dari pihak musuh tewas dan kami juga menyita empat senjata berat mereka. Namun, sayangnya tiga orang dari pihak pemerintah juga tewas dan dua lainnya terluka," sebut juru bicara Militer Kolonel Edgard Arevalo seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/4/2017).
Kepala Pasukan Bersenjata Jenderal Eduardo Ano mengatakan pasukan keamanan melancarkan operasi setelah mendapatkan informasi terkait sebuah kelompok bersenjata yang terdiri atas sepuluh orang terlihat menggunakan tiga buah kapal di sepanjang sungai Sitio Iilaya di kota Inabanga.
Baca Juga
Tidak diketahui apa yang menjadi alasan sekelompok orang tersebut melakukan perjalanan ke Bohol.
Pada awal bulan ini, pasukan di bawah komando pemerintah juga membunuh lebih dari 10 orang militan Abu Sayyaf dalam sebuah usaha membebaskan tawanan Vietnam.
Abu Sayyaf saat ini disebutkan menawan puluhan orang tawanan di sebuah pulau bagian selatan bernama Jolo.