Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Filipina berhasil membunuh seorang pemimpin kelompok Abu Sayyaf dan menyelamatkan empat sandera Indonesia yang ditahan sejak tahun lalu, menurut pihak militer kemarin.
Majan Sahidjuan, alias Apo Mike, terluka parah dalam baku tembak dengan marinir pada Sabtu (20/3/2021) malam di Kota Languyan di provinsi Tawi-Tawi selatan.
Pemimpin kelompok yang sering melakukan penculikan untuk meminta uang tebusan itu telah meninggal, kata Letnan Jenderal Corleto Vinluan Jr.
Dia menggambarkan Sahidjuan sebagai dalang dalam beberapa penculikan oleh Abu Sayyaf, yang berbasis di Sulu.
Dia juga terlibat dalam serangan bom dan pembajakan selama beberapa dekade. Sejak 2014, mereka telah menyatakan kesetiaan kepada kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
“Kami senang bahwa semua sandera aman sekarang dan kami juga dapat melenyapkan 'Apo Mike' yang terkenal kejam dan dua rekannya,” kata Vinluan, komandan Komando Mindanao Barat militer seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (22/3/2021).
Sahidjuan termasuk di antara lima militan Abu Sayyaf yang pergi ke Tawi-Tawi dengan perahu dari Sulu bersama empat korban penculikan asal dari Indonesia Kamis lalu.
Perahu mereka terbalik setelah dihantam ombak besar sehingga memudahkan pasukan pemerintah untuk menyelamatkan tiga dari empat sandera.
Mereka adalah Arizal Kasta Miran, 30, Arsad Bin Dahlan, 41 dan Andi Riswanto, 26.
Nama yang keempat, Mohd Khairuldin yang berusia 15 tahun, ditemukan oleh pasukan pemerintah di desa yang sama tempat baku tembak terjadi.
Keempat sandera itu termasuk di antara lima orang Indonesia yang diculik oleh Abu Sayyaf pada 17 Januari tahun lalu di lepas pantai Tambisan di Malaysia. Satu dari lima orang tewas saat mencoba melarikan diri.