Kabar24.com, JAKARTA - Mengutip pendapat para pakar di dalam negeri Arab Saudi, media terkemuka Saudi berbahasa Inggris, Arab News, menyatakan bahwa muhibah Raja Salman ke Indonesia dan Asia adalah memanfaatkan mega-peluang investasi di kawasan ini yang akan membantu negara itu mencapai tujuan-tujuan Visi 2030.
Para pakar Saudi mengatakan, penguatan hubungan dengan negara-negara Asia Timur tepi barat Pasifik akan membuat Kerajaan Arab Saudi menarik manfaat dari lokasi perdagangan dan pengalaman negara-negara di kawasan ini.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Kawasan Timur, Abdulrahman Al-Otaishan, mengungkapkan, membuka diri kepada kekuatan-kekuatan ekonomi bertumbuh di Asia Timur akan membuat Saudi bisa mendiversifikasi sumber pendapatan, dan sekaligus menarik keahlian baru yang dimiliki negara-negara Asia Timur, termasuk Indonesia.
Nasir Al-Hajri, pengusaha Saudi, berkata bahwa kunjungan Raja Salman itu mencerminkan pendekatan yang benar dari para pemimpin Saudi dalam membaca perkembangan ekonomi.
Membuka diri ke timur akan memperkuat perekonomian Saudi dan menautkannnya dengan kekuatan-kekuatan mega-ekonomi yang menjadi kelas berat dalam pasar global, kata Al-Hajri.
Abdullah Al-Majdouie, juga pengusaha Saudi, menyebut pembukaan akses ke timur itu adalah kecenderungan pada era modern dan menjadi sangat penting demi mendapatkan pengalaman serta manfaat dari negara-negara Asia yang dalam berbagai hal sukses menumbuhkan perekonomiannya yang akan membantu mewujudkan tujuan-tujuan strategis Saudi dalam jangka panjang.
Atif Sukkar, profesor ilmu politik pada Universitas King Abdul Aziz, menyebut lawatan raja ke Asia tidak hanya penting bagi Saudi, namun juga sama pentingnya bagi reputasi internasional Saudi.
Penting
Abdulbari Al-Nuwaihi, profesor ekonomi pada Universitas Al-Faisal di Jeddah, menilai lawatan raja ke Indonesia dan Asia sangat penting dilakukan, karena akan meningkatkan kerja sama politik, militer dan ekonomi antara Saudi dengan negara-negara Asia.
"Lawatan itu juga membuat terbukanya pasar baru dan terbangunnya aliansi yang kuat," sambung dia dalam Arab News.
Suha Allawi, asisten profesor kepemerintahan dan investasi pada Universitas King Abdul Aziz, memandang kunjungan raja bertujuan mendiversifikasi kemitraan strategis Saudi dan memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara Asia timur.
Anggota Majelis Syuro dan profesor sejarah pada Universitas King Saud, Ahmed Al-Zailai, menyebut kesepakatan-kesepakatan yang dibuat raja selama berkunjung ke Asia adalah produk-produk hebat dari lawatan itu.
Ketua Komisi Ekonomi dan Energi Majelis Syuro, Abdulrahman Al-Rashid, menyebut, kesepakatan energi dengan Indonesia akan meningkatkan hubungan dengan negara-negara Asia secara umum, dan mitra strategis Saudi dalam sektor minyak dan petrokimia secara khusus.