Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

20 Juta Orang di 4 Negara Ini Hadapi Rawan Pangan yang Menghancurkan

Lebih 20 juta orang di Sudan Selatan, Somalia, Yaman dan bagian timur-laut Nigeria menghadapi tingkat kondisi rawan pangan yang menghancurkan, kata Sekretaris Jenderal Antonio Guterres kepada wartawan di PBB, New York, AS, Rabu (22/2/2017).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PBB, New York - Lebih 20 juta orang di Sudan Selatan, Somalia, Yaman dan bagian timur-laut Nigeria menghadapi tingkat kondisi rawan pangan "yang menghancurkan", kata Sekretaris Jenderal Antonio Guterres kepada wartawan di PBB, New York, AS, Rabu (22/2/2017).

Di antara mereka, hampir 1,4 juta anak menghadapi risiko kematian yang tak terelakkan akibat kekurangan gizi sangat akut, demikian statistik PBB.

"Operasi kemanusiaan di empat negara ini memerlukan lebih dari US$5,6 miliar  tahun ini," kata Guteres, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis (23/2/2017) pagi.

"Kita memerlukan sedikitnya US$4,4 miliar  sampai akhir Maret guna menghindari bencana."

Menurut Guterres, untuk mencegah risiko kelaparan parah, PBB perlu meningkatkan operasi kemanusiaan di empat negara tersebut untuk mengirim makanan dan gizi, tapi menghadapi kekurangan dana menjadi penghalang terbesar.

"Sepanjang tahun ini, PBB baru menerima US$90 juta  untuk mendanai program kemanusiaan di keempat negara itu, kata Guterres, "Sebanyak dua sen untuk setiap dolar yang diperlukan".

Oleh karena itu, ia mendesak masyarakat internasional untuk  'melakukan apa pun yang dapat dilakukannya" guna mengerahkan dukungan, melakukan tekanan politik atas semua pihak dalam konflik dan mendanai operasi kemanusiaan.

Dia  juga menyeru semua pihak dalam konflik agar menjamin pekerja bantuan akses guna menjangkau orang yang memerlukan bantuan kemanusiaan.

Satu komite pengarah akan didirikan untuk menghubungkan kelompok pembangunan PBB dan komite kerja antar-lembaga bagi bantuan kemanusiaan, kata Guterres.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper