Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Temuan Masalah, Kemendagri Segera Evaluasi Pilkada Serentak 2017

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Dalam Negeri dan Komisi Pemilihan Umum segera mengevaluasi pemilihan kepala daerah 2017 yang digelar kemarin.
Petugas membantu seorang pasien memasukkan surat suara ketika pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta di TPS 15 RSCM Jakarta, Rabu (15/2)./Antara-Wahyu Putro A
Petugas membantu seorang pasien memasukkan surat suara ketika pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta di TPS 15 RSCM Jakarta, Rabu (15/2)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Dalam Negeri dan Komisi Pemilihan Umum segera mengevaluasi pemilihan kepala daerah 2017 yang digelar kemarin.

Sejumlah masalah muncul saat pemilihan kepala daerah (pilkada) digelar pada Rabu (15/2/2017), salah satunya kurangnya jumlah surat suara.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya segera membahas masalah-masalah yang muncul saat pilkada kemarin. Nantinya, bahan evaluasi akan digunakan untuk menyempurnakan pilkada putaran kedua.

"Jadi banyak hal yang akan kami bahas, juga dengan KPU," ujar Tjahjo di Kompleks Istana Negara, Kamis (16/2/2017).

Tjahjo mengakui memang terjadi fenomena jumlah surat suara yang sudah habis ditusuk saat tengah hari kemarin ketika banyak warga yang tidak terdata datang ke TPS untuk mencoblos. KPU sendiri menyiapkan 2,5% surat suara tambahan dari jumlah DPT, disebar ke setiap TPS.

"Ternyata 56.000 penduduk DKI tidak mendaftar, tidak merekam e-KTP, ikut datang. Di daftar tidak ada, datang jam 12 siang, sisa 2,5% kartu suara sudah habis," kata Tjahjo.

Menilik fenomena itu, jumlah surat suara cadangan kemungkinan ditambah saat pilkada putaran II digelar.

"Akan ada mungkin pengajuan revisi peraturan KPU supaya hak-hak warga negara jangan sampai [tidak dipakai]," ucap Tjahjo.  

Sementara itu, evaluasi terhadap petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) sepenuhnya wewenang KPU. Tjahjo mengatakan perbedaan kebijakan antara satu TPS dengan TPS lain disebabkan petugas belum berpengalaman.

"Kami akui simulasi KPU sudah terus-menerus [berjalan], tapi ini orang-orang baru semua," kata Tjahjo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper