Kabar24.com, JAKARTA - Indonesia memberikan bantun terhadap negara bagian Rakhine dengan cara khusus melalui bantuan kemanusiaan.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia adalah bentuk dukungan konstruktif bagi pembangunan inklusif di negara bagian Rakhine, Myanmar.
"Indonesia memilih untuk mengambil langkah konstruktif membantu Myanmar dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan pembangunan di Rakhine State," ujar Menlu Retno Marsudi, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Minggu (22/1/2017).
Retno menyampaikan pernyataan tersebut dalam acara penyerahan bantuan kemanusiaan Indonesia untuk masyarakat di Rakhine State pada Sabtu, 21 Januari 2017.
Dalam acara tersebut, Menlu RI menegaskan bahwa baik secara bilateral maupun melalui Asean Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk membantu pembangunan inklusif di Myanmar.
Menlu RI juga menyampaikan bahwa Indonesia telah mengikuti dari dekat berbagai perkembangan di Rakhine sejak terjadi penyerangan pada pos polisi pada 9 Oktober 2016 lalu.
Pemerintah Indonesia telah memilih untuk mengambil langkah konstruktif.
"Dalam waktu dua bulan saya telah bekunjung ke Myanmar tiga kali tidak saja untuk bertemu dengan penasehat negara Daw Aung San Suu Kyi, namun juga berbicara dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengatahui cara terbaik membantu Rakhine State," tutur Menlu Retno.
Menlu RI juga menyampaikan harapan agar bantuan yang diberikan dapat dinikmati oleh seluruh komunitas di Rakhine State, khususnya Komunitas Muslim.
Menlu Retno pun menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus membantu Myanmar dalam jangka menengah dan panjang, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, kewirausahaan, serta demokrasi dan tata kelola pemerintahan.
"Indonesia berharap bantuan ini dapat membantu menciptakan kondisi kondusif bagi perdamaian dan stabilitas yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan inklusif di Myanmar, khususnya Rakhine State," jelas Retno.
Presiden Joko Widodo sebelumnya melepas secara langsung pengiriman bantuan untuk Rakhine dari pelabuhan Tanjung Priok pada 29 Desember 2016 lalu. Bantuan kemanusiaan tersebut, terdiri dari 10 kontainer berisi mie instan, tepung gandum, makanan balita, dan sarung.
Bantuan diterima oleh Menteri Kesejahteraan Sosial Myanmar Win Myat Aye dan disaksikan oleh Menteri Utama Rakhine U Nyi Pu. Bantuan Indonesia akan langsung disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan, khususnya di beberapa lokasi pengungsian.
"Pemerintah dan rakyat Myanmar sangat berterima kasih dan menghargai bantuan dan kemanusiaan dan konsistensi Indonesia dalam mendukung Myanmar," ujar Menteri Win Myat Aye.
Turut hadir pada acara serah terima tersebut perwakilan asing di Sittwe, antara lain konsul India, Bangladesh serta Perwakilan PBB di Rakhine State.