Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didenda Rp11 Triliun, Rolls-Royce Terlibat Suap Mesin Airbus A330 ke Garuda

Kesepakatan tersebut juga menyelesaikan investigasi oleh otoritas Inggris, AS, dan Brasil atas tindak pidana yang berlangsung selama tiga dekade, mencakup lebih dari tujuh yurisdiksi dan tiga sektor bisnis perusahaan.
Airbus./REUTERS
Airbus./REUTERS

Kabar24.com, JAKARTA – Produsen mobil, mesin pesawat dan kapal, Rolls-Royce, menyepakati pembayaran denda senilai 671 juta pound atau sekitar Rp11 triliun atas tuduhan suap terhadap pejabat di enam negara.

Kesepakatan tersebut juga menyelesaikan investigasi oleh otoritas Inggris, AS, dan Brasil atas tindak pidana yang berlangsung selama tiga dekade, mencakup lebih dari tujuh yurisdiksi dan tiga sektor bisnis perusahaan.

CEO Rolls-Royce Warrent East mengatakan, perusahaan meminta maaf tanpa syarat untuk segala tindakan yang telah dilakukan.

"Kami sekarang menjalankan bisnis dengan cara yang berbeda secara fundamental. Kami tidak akan mentolerir kesalahan bisnis apapun," kata East dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Bloomberg.

Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS mengatakan Rolls-Royce Plc telah setuju untuk membayar denda pidana senilai US$170 kepada AS sebagai bagian dari penyelesaian global.

Analis Jefferies, Sandy Morris mengatakan, meskipun total denda yang harus dibayarkan lebih besar dari perkiraan, Rolls dapat membayarnya dalam jangka waktu lima tahun.

"Ini merupakan momen besar dalam sejarah Rolls-Royce dalam hal proses pemulihan perusahaan. Setelah mendapatkan kesepakatan dengan SFO (Lembaga anti-korupsi Inggris) dan melakukan perdagangan, terutama di tengah  arus kas yang baik, mungkin saja Rolls mulai membaik," kata Morris yang dikutip Reuters..

Sebelumnya, pengadilan Inggris pada Selasa (17/1/2017) menyetujui Perjanjian Penangguhan Penuntutan (DPA) ketiga antara SFO dan Rolls. Rolls menyatakan akan membayar 497 juta pound untuk SFO ditambah bunga dan biaya-biaya lainnya.

Pengadilan juga mendengar bahwa kasus Rolls-Royce melibatkan penyuapan pejabat senior dan staf senior di negara-negara seperti Indonesia, Thailand, India, Rusia, Nigeria, China dan Malaysia sejak 1989 hingga 2013, dengan lebih dari 100 karyawan dan 33 juta dokumen diperiksa.

Menurut "The Telegraph", Senin (16/1/2017) waktu Inggris, bahwa Rolls-Royce diduga menyuap maskapai Garuda Indonesia senilai US$20 juta untuk pembelian mesin pesawat Trent 700 untuk pesawat Airbus A330.

SFO mengatakan ini adalah penyelidikan terbesar dalam sejarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper