Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA TEMPO DOELOE: Inilah Asal Usul Nama Tugu Jakarta Utara

Tugu merupakan daerah bersejarah di Jakarta Utara yang terdiri dari Kelurahan Tugu Utara dan Kelurahan Tugu Selatan dalam wilayah Kecamatan Koja.
Keroncong Tugu/Youtube
Keroncong Tugu/Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Tugu merupakan daerah bersejarah di Jakarta Utara yang terdiri dari Kelurahan Tugu Utara dan Kelurahan Tugu Selatan dalam wilayah Kecamatan Koja.

Di daerah tersebut ada satu perkampungan yang warganya mengembangkan seni musik, khususnya aliran keroncong, hingga terbentuk grup musik Keroncong Tugu yang populer hingga sekarang.

Zaenuddin HM, dalam bukunya “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377, terbitan Ufuk Press pada Oktober 2012, menjelaskan nama Tugu berasal dari prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara.

Prasasti yang diperkirakan dibangun pada abad ke-5 Masehi itu ditemukan di kampung Batutumbuh. Bentuknya bulat hampir menyerupai kerucut, sehingga huruf-hurufnya ditulis melingkar sebanyak 5 baris dengan huruf Palwa.

Prasasti itu bercerita tentang dibuatnya saluran air sepanjang 6.122 busur atau sekitar 11 kilo meter, dalam waktu 21 hari. Itu membuktikan pada abad ke-16 di pantai utara Jakarta sudah diperlukan pengairan, pertanian dan pengendalian banjir.

Sedangkan, nama Tugu sudah disebut-sebut pada 1661 yaitu tahun ditempatkannya 23 orang Kristen asal Benggala dan Koromandel. Lima belas tahun kemudian jumlahnya meningkat menjadi 40-50 keluarga dan ditempatkan guru di sana.

Setelah setengah abad, tepatnya pada 1735, dibangun sebuah gereja. Namun, pada 1740 dibakar oleh orang-orang China yang memberontak. Kemudian pada 1744 dibangun lagi gereja baru atas biaya seorang pejabat VOC Belanda bernama Justinus Vinck.

Prasasti Tugu tersebut sekarang disimpan di Museum Nasional, sedangkan replikanya bisa dilihat di Museum Sejarah Jakarta, di Taman Fatahillah.

Kini daerah Tugu masih eksis sebagai tempat permukiman warga. Namanya juga masih dikenal berkat kelompok kesenian Keroncong Tugu. Bahkan sekarang di sana setiap setahun sekali juga digelar Festival Tugu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper