Kabar24.com, JAKARTA—Pemerintah Indonesia meminta akses bantuan kemanusiaan ke Rakhine State dibuka luas untuk negara Asean yang ingin membantu premulihan dan stabilisasi keadaan di wilayah tersebut.
Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri, mengatakan Indonesia siap mendukung pemulihan situasi di Rakhine State. Tidak hanya akan memberikan bantuan kapasitas, pemerintah juga siap melaksanakan peningkatan kapasitas di wilayah Myanmar tersebut.
“Myanmar membutuhkan bantuan peningkatan kapasitas di berbagai bidang. Indonesia siap memberikannya, termasuk peningkatan kapasitas Kepolisian, serta memfasilitasi interfaith dialogue, untuk mendukung upaya rekonsiliasi,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (19/12/2016).
Retno juga mengusulkan untuk melakukan briefing secara reguler untuk membahas perkembangan di Rakhine State. Dengan begitu, semua pihak akan mendapat gambaran situasi yang sebenarnya di wilayah tersebut, dan Asean dapat memberikan bantuan yang tepat untuk Rakhine State.
Menurutnya, Menteri Luar Negeri negara-negara anggota Asean juga sepakat pemberian bantuan kemanusiaan dan pembangunan di kawasab dapat disalurkan bersama secara inklusif.
“Kami berkumpul di Yagoon, sebagai satu keluarga Asean untuk saling membantu. Saya mendorong seluruh anggota Aseab terus mendukung dan membanyu Myanmar mengatasi situasi di Rakhine State,” ujarnya.
Daw Aung San Suu Kyi, State Counselor Myanmar, sendiri menyampaikan kompleksitas persoalan dan perkembangan terakhir di Rakhine State. Sebelum penyerangan pos keamanan pada 9 Oktober 2016, situasi di Rakhine State relatif stabil, dan berbagai kebijakan, termasuk pembentukan empat komite untuk menuntun pembangunan inklusif di wilayah itu telah diambil.