Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Castro Dimakamkan, Tak Akan Ada Monumen

Presiden Kuba Raul Castro memimpin langsung upacara penghormatan terakhir kepada saudaranya, Fidel Castro di kota Santiago, Kuba, sebelum dimakamkan.
Fidel Castro. /Reuters
Fidel Castro. /Reuters

Kabar24.com, JAKARTA--Presiden Kuba Raul Castro memimpin langsung upacara penghormatan terakhir kepada saudaranya, Fidel Castro di kota Santiago, Kuba, sebelum dimakamkan.

Dihadiri puluhan ribu orang warga Kuba, upacara penghormatan terakhir itudihadiri pula oleh sejumlah pemimpin dunia.
Di hadapan massa, Raul Castro bersumpah untuk menghormati prinsip-prinsip dan tujuan revolusi yang dipimpin oleh Castro, yang tutup usia pada 25 November lalu saat berusia 90 tahun.

Dia juga mengumumkan bahwa Kuba akan melarang penggunaan nama Fidel Castro untuk monumen atau jalan, seperti yang diwasiatkan oleh Castro sendiri.

"Sang pemimpin revolusi sangat menentang segala bentuk pengkultusan atas dirinya," kata Raul Castro.
Abu kremasi Fidel Castro--yang disimpan dalam kendi--akan dikubur pada Minggu di Santiago, kota tempat kelahirannya.

Rombongan yang membawa abu kremasi Castro  telah tiba di Santiago pada Sabtu (03/12/2016) setelah melakukan perjalanan selama empat hari dari ibukota Kuba, Havana.

Selama diarak memasuki kota Santiago, warga yang memadati pinggiran jalan-jalan kota itu berteriak 'Hidup Castro!' dan 'Saya Castro!' 'Ayah kami'

Pemimpin Venezuela, Nikaragua dan Bolivia terlihat menghadiri upacara penghormatan terakhir Fidel Castro di Santiago.

"Semua dari kami sangat mencintai Fidel, yang merupakan ayah kami. Dia membersihkan jalan bagi kami dan orang-orang akan mengikutinya," kata Tania Maria Jimenez sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Minggu (4/12/2016).
Tania berada di antara ribuan orang Kuba yang menyaksikan langsung saat rombongan membawa abu kremasi Castro melewati barak militer Moncada di kota Santiago, yang menjadi saksi perjalanan Fidel dengan revolusinya di tahun 1950-an.
Fidel Castro memimpin kelompok kecil untuk menggerakkan revolusi dengan menyerang barak militer itu pada 26 Juli 1953.

 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper