Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Ekonomi Kuba: BBM Naik 500%, Listrik dan Gas Alam Terdampak

Krisis ekonomi di Kuba buat pemerintah naikkan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga 500%.
Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM)/JIBI-Dwi Prasetya
Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM)/JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Kuba disebut tengah mengalami krisis ekonomi yang membuat negara tersebut menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga 500%.

Kenaikan tersebut akan berlaku mulai 1 Februari, sebagai bagian dari upaya mengurangi defisit.

Bahkan pemerintah memiliki kebijakan untuk turis, di mana BBM harus dibayarkan dengan mata uang asing yakni dolar AS.

"Turis yang berkunjung ke negara pulau yang sedang mengalami krisis ini akan membayar bahan bakar dalam mata uang asing," kata Pemerintah Kuba dikutip dari France24.

Adapun harga BBM di Kuba saat ini berada di angka 25 peso Kuba atau sekitar Rp16.250 per liternya.

Harga bensin tersebut akan naik menjadi 132 peso Kuba atau sekitar Rp85.783 per liter. Sementara BBM premium dijual dengan harga 156 peso Kuba atau sekitar Rp101.406 dari yang semula 30 peso Kuba atau Rp19.501.

Penyebab harga BBM naik 500%

Satu-satunya alasan pemerintah Kuba menaikkan harga BBM dengan drastis yakni karena adanya masalah ekonomi.

Untuk mengurangi defisit anggaran negara, pemerintah menaikkan harga BBM hingga 500%.

Menteri Keuangan Kuba Vladimir Regueiro mengatakan bahwa pemerintah juga akan membuka 29 SPBU baru yang hanya akan menerima pembayaran dalam dolar AS.

Tujuan dari penggunaan mata uang asing ini adalah agar pemerintah dapat langsung membeli bahan bakar di pasar internasional.

"Langkah-langkah ini bertujuan untuk menghidupkan kembali perekonomian kita,” ujar Regueiro.

Sejalan dengan itu, diperkirakan perekonomian Kuba akan menyusut dua persen pada 2023, sementara inflasi sudah mencapai 30 persen.

Akhir Desember 2023, Menteri Perekonomian Kuba Alejandro Gil mengakui bahwa pemerintah tidak bisa lagi menjual bahan bakar dengan harga “bersubsidi”, karena negara yang dipimpin Komunis itu kekurangan mata uang asing dan masih berada di bawah embargo AS yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

“Negara ini tidak bisa mempertahankan harga bahan bakar yang paling murah di dunia dibandingkan harga di negara lain,” kata Gil.

Pemerintah Menaikkan Harga Listrik

Bahkan Pemerintah Kuba pada Senin (8/1/2024) juga mengumumkan kenaikan harga listrik sebesar 25 persen untuk konsumen utama di daerah pemukiman, serta kenaikan biaya gas alam.

Pemerintah juga mengatakan Bank Sentral sedang mempelajari potensi nilai tukar baru terhadap dolar.

Peso telah mengalami devaluasi dua kali sejak tahun 2021.

Pulau berpenduduk 11 juta jiwa ini mengalami krisis ekonomi terburuk sejak runtuhnya blok Soviet pada tahun 1990an, akibat pandemi ini, pengetatan sanksi AS dalam beberapa tahun terakhir, dan kelemahan struktural.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper