Kabar24.com, KENDARI - Sekitar 100-an orang gabungan dari sejumlah organisasi mahasiswa dan generasi muda di Kendari, Sulawesi Tenggara, menggelar aksi solidaritas untuk etnis Rohingya pada Jumat (25/11/2016).
Pernyataan tertulis yang disebarkan kepada publik, antara lain, mendesak pemerintah Indonesia agar berperan aktif mewujudkan perdamaian di Myanmar.
Dalam konstitusi Undang Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa "Negara Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan Kemerdekaan, Perdamaian Abadi dan Keadilan Sosial".
"Jangan ada keraguan bagi Indonesia dan organisasi umat Islam Indonesia untuk membantu etnis Rohingnya yang menjadi sasaran pembantaian," kata koordinator Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) daerah Sultra Ali Ilham.
Massa aksi solidaritas Rohingya juga mengajak umat muslim Indonesia untuk menggelar doa bersama demi keselamatan etnis minoritas Rohingya di Myanmar.
Juga mengimbau pemerintah Indonesia mencabut hubungan diplomatik dengan Myanmar dan Indonesia memprakarsai sidang istimewa negara-negara Asean untuk mengakhiri penindasan etnis Rohingya.
"Pembunuhan anak-anak, wanita dan warga sipil etnis Rohingya adalah pelanggaran hak asazi manusia (HAM) sehingga Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) harus menggelar pengadilan Mahkamah Internasional atas kejahatan kemanusiaan di Myanmar," katanya.
Massa aksi yang terdiri dari laki-laki dan perempuan berjalan kaki dengan tertib dari pusat Kota Kendari (bundaran Mandonga) sampai persimpangan jalan M.T Hartyono dan jalan Ahmad Yani Wua Wua Kendari dengan pengawalan aparat kepolisian.