Bisnis.com,JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menambahkan pihaknya telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan musik, olahraga, dan festival kebudayaan maupun kombinasi ketiganya, yang diharapkan mampu mendatangkan wisatawan asing dan domestik ke Borobudur.
"Kami berusaha menciptakan event-event yang lebih meriah sehingga orang tidak hanya datang melihat candi yag sangat terkenal, sebab Borobudur juga punya banyak potensi event yang bisa digali," kata Ganjar di Jakarta, Senin (7/11/2016).
Salah satu kegiatan promosi yang digelar dalam waktu dekat yakni Borobudur Marathon 2016 yang berlangsung di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November mendatang.
Sejauh ini, ada sekitar 17.000 peserta dari total 17 negara yang telah mendaftar, antara lain Kenya, Ethiopia, Nigeria, Prancis, Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Malaysia dan Indonesia sendiri.
Kegiatan ini telah digelar sejak 1989. Kali ini, selain kategori 10 km, ada half marathon (21 km), full marathon (42 km), juga ultra marathon 120 km dengan total hadiah Rp4 miliar.
Sebagai pendukung, ada rangkaian kegiatan Central Java Borobudur Off Road 2016 (11-13 November), Tour D' Borobudur 2016 (18-19 November), dan Borobudur Sport & Fashion Expo dan hiburan (18-19 November).
Sebelumnya, sejumlah event berskala internasional telah beberapa kali digelar di kawasan tersebut, antara lain, Borobudur Jazz Festival dan Borobudur Writers yang memungkinkan para penulis dan pelaku kebudayaan dari seluruh dunia berkumpul.
"Antusiasme orang untuk datang sangat tinggi, tetapi memang kurang terpublikasikan di media. Soal infrastruktur, kami membantu dengan transportasi unik berupa kereta api uap," jelasnya.
Sebagai informasi, kawasan Candi Borobudur termasuk salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas. Dari target nasional sebanyak 20 juta kunjungan wisawatan mancanegara dan 275 juta wisatawan nusantara pada 2019, Borobudur dipatok target sebesar 2 juta wisman.
Ganjar menyebutkan, sejauh ini pihaknya bersama pemerintah pusat tengah melakukan pemetaan kembali tata ruang di sekitar Borobudur. Pemetaan tersebut akan dijadikan dasar dalam membangun kawasan tersebut di waktu yang akan datang.
Pada 2017, Pemda Jateng akan fokus pada pembangunan infrastruktur untuk pariwisata, antara lain dengan mengaktifkan kembali sejumlah jalur-jalur kereta, pembangunan bandara serta jalan.
Saat ini, di sekitar kawasan Borobudur juga tengah dikembangkan desa-desa wisata dengan melibatkan masyarakat setempat dan perusahaan swasta.