Bisnis.com, NEW YORK - Jose Graziano da Silva, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), pada Senin (19/9/2016) menggaris-bawahi perlunya untuk menangani pangkal masalah "tekanan migrasi", yang meliputi gerakan besar pengungsi dan migran.
"Langkah awal yang perlu ialah menangani berbagai faktor yang mengakibatkan tekanan migrasi," kata Kepala FAO tersebut saat berbicara dalam pertemuan tingkat-tinggi PBB mengenai pengungsi dan migran. "Kita harus menciptakan kesempatan baik buat warga desa di negara berkembang untuk tetap tinggal di rumah mereka." Ia mengakui penyelesaian akhirnya memerlukan upaya bersama dan mengatakan penanaman modal dalam pertanian yang berkelanjutan dan pembangunan desa adalah bagian terpadu setiap penyelesaian.
Gerakan besar pengungsi lintas-perbatasan selama beberapa tahun belakangan telah memicu ketegangan di beberapa negara, sehingga migrasi menempati posisi tinggi agenda diplomatik dan berada di depan serta pusat dalam pembicaraan pekan ini di Markas Besar PBB di New York.
Meskipun migrasi sepanjang sejarah telah menjadi pengendali pembangunan, biayanya menjadi terlalu tinggi ketika orang mendapati bahwa meninggalkan rumah mereka adalah satu-satunya pilihan mereka, kata Graziano da Silva, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang.
"Migrasi mesti menjadi tindakan pilihan, dan bukan pilihan terakhir yang sia-sia," kata pemimpin FAO tersebut.
Titik awal bagi aksi efektif adalah daerah pedesaan di negara berkembang, tempat tinggal lebih dari 75 persen orang miskin yang menghadapi kondisi rawan pangan di dunia.
Orang semacam itu sangat rentang terhadap konflik, penghukuman, kemiskinan, kekurangan lapangan kerja, ketimpangan, kemerosotan lingkungan hidup dan perubahan iklim. Masing-masing dan semua kondisi tersebut "dengan cepat dapat melahap kemampuan mereka untuk menyediakan kehidupan yang layak buat keluarga mereka," kata Graziano da Silva.
FAO mendorong tindakan yang ditujukan untuk membangun keuletan serta meningkatkan pembangunan di negara tempat banyak migran hari ini berasal.
Menjamin akses yang memadai ke daratan dan air, pemberdayaan perempuan dan dorongan keterlibatan keuangan guna mendorong pertanian keluarga, pemberian perhatian khusus bagi prospek dan keperluan pemuda desa dan diperkuatnya rancangan perlindungan sosial yang dapat berfungsi sebagai penyangga dari guncangan termasuk di antara prioritas utama FAO.
Ada sebanyak 244 juta migran internasional di dunia pada 2015, naik 40 persen sejak 2000. Pada saat yang sama, arus migrasi dalam negeri bahkan lebih besar lagi, sehingga melibatkan sebanyak 740 juta orang pada 2013.
Orang yang dipaksa mengungsi berjumlah 65 juta, lebih sepertiga dari mereka adalah pengungsi atau pencari suaka.
DIRJEN FAO: Tangani Pangkal Masalah Tekanan Migrasi
Jose Graziano da Silva, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), pada Senin (19/9/2016) menggaris-bawahi perlunya untuk menangani pangkal masalah tekanan migrasi, yang meliputi gerakan besar pengungsi dan migran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium