Kabar24.com, JAKARTA - Resmob Polda Metro Jaya akan bekerja sama dengan Kedutaan Amerika dan The US Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives (ATF) sebuah badan milik pemerintah Amerika Serikat guna menyingkap asal usul senjata Gatot Brajamusti.
Saat ini, Senin (19/9/2016), Resmob sedang meminta keterangan dua orang saksi terkait senjata yang dimiliki Gatot Brajamusti.
Biro ATF merupakan sebuah badan yang berfungsi antara lain untuk mendukung penyelidikan tindak kejahatan seperti perdagangan senjata dan peledak internasional serta pengumpulan informasi terkait hal tersebut.
"Untuk menelusuri silsilah senjata api akan bekerjasama dengan US Embassy, bahkan sampai dengan biro ATF," terang Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto, Minggu (18/9/2016).
Dia menyebutkan bahwa masing-masing senjata tersebut yakni Glock adalah produksi Austria sedangkan Walther PPK merupakan produksi Amerika.
Selain Kedutaan Amerika dan Bureau of ATF, Resmob juga akan bekerja sama dengan PT Pindad guna mengungkap asal-usul ribuan butir amunisi milik Gatot serta Baintelkam (Badan Intelijen dan Keamanan) Kepolisian RI untuk mengungkap asal usul dua pucuk senjata tersebut.
Hari ini, Resmob Polda Metro Jaya juga melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi yakni Wahjoeno, teman dekat Gatot sekaligus partner dalam mendirikan padepokan di Sukabumi, dan Nadine Chandrawinata, pemeran yang terlibat dalam film AZRAX. Gatot mengklaim menggunakan dua pucuk senjata tersebut dalam produksi film ini.
Dia mengaku mendapat senjata dari Ary Suta, eks-pejabat BPPN dengan cara meminjam. Namun, Ary Suta menyangkal hal tersebut.