Kabar24.com,JAKARTA - Sebelum menjadi pemeran utama di film AZRAX dan DPO Gatot disebut merupakan anggota sebuah teater bernama Merah Putih dari Sukabumi.
Dedi Setiadi, Sutradara film AZRAX, berkisah awal perkenalannya dengan Gatot. Menurutnya, saat dia sedang memiliki urusan dengan aktor Dede Yusuf, Gatot datang padanya untuk mengajukan diri sebagai pemain film dan kemudian mengikuti casting.
"Pas di-casting memang bisa berkelahi lalu saya kasih peran jadi penjahat yang ganggu desa," katanya, Rabu (14/9/2016).
Dia pun mengaku terkejut dengan perubahan diri Gatot yang tiba-tiba muncul sebagai seorang guru spiritual.
" Tiba-tiba lihat di TV kok dia jadi tokoh spiritual, jauh banget loncatannya.Nah, terus ketemu udah pakai surban," katanya.
Menurut Dedi, dirinya kemudian diminta menjadi sutradara film AZRAX.
Produksi film tersebut dilakukan pada November 2011 tetapi baru bisa dirilis pada 2013.
Dia mengaku kapok dan merasa gagal dalam produksi film tersebut, karena artis yang terlibat kerap tidak disiplin masalah waktu.
"Itu film busuk!" katanya.
Setelah rilis film tersebut, dia tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Gatot ,karena merasa tidak cocok.
Lain di film lain pula kenyataannya. Gatot yang kerap bermain sebagai pahlawan pembela kebenaran dalam dua filmnya, AZRAX dan DPO kenyataannya tertangkap tangan mengonsumsi narkoba. Dia juga tersandung kasus kepemilikan senjata ilegal, serta laporan pemerkosaan.