Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gatot Brajamusti Tersangka: Dedi Setiyadi Menyesal Sutradarai “AZRAX”

Sutradara film AZRAX, Dedi Setiyadi, menyebut film yang pernah dia arahkan tersebut sebagai film busuk dan menyesal terlibat dalam produksinya.
Sutradara Dedi Setiadi/Antara
Sutradara Dedi Setiadi/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Sutradara film AZRAX, Dedi Setiyadi, menyebut film yang pernah dia arahkan tersebut sebagai film busuk dan menyesal terlibat dalam produksinya.

Menurutnya film tersebut adalah sebuah film gagal yang membuatnya merasa gagal karena proses produksi yan berlarut-larut akibat ketidakdisiplinan para pemain.

"Itu film busuk. Walau saya sutradara saya bilang itu film jelek kan gapapa," katanya, Rabu (14/9/2016).

Dedi merasa kesal karena para pemain kerap tidak tepat waktu.

"Janji datang jam 08.00 tapi datangnya jam 03.00 (sore), mau jadi apa itu film. Mestinya adegan bertiga yang datang cuma dua. Itu bikin ill feel," katanya.

Adapun kedatangan Dedi ke Gedung Resmob hari ini adalah untuk memenuhi panggilan penyidik terkait kepemilikan senjata Gatot Brajamusti yang disebut digunakan untuk keperluan pembuatan film.

Namun, ketika ditanyai, Dedi mengatakan dirinya tidak tahu menahu soal penggunaan senjata asli dalam film.

"Soal properti kan bukan urusan sutradara. Itu urusan art direcror dan properti," katanya.

Menurutnya, penggunaan senjata dalam adegan film sangat berbahaya dan harus dengan pengawalan polisi meskipun tidak menggunakan senjata asli.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper