Kabar24.com, JAKARTA – Roket SpaceX Falcon 9 tak berawak meledak saat pengujian di landasan peluncuran, Kamis (1/9/2016).
Ledakan ini menghancurkan kendaraan peluncuran tersebut dan satelit Israel yang bernama Amos-6. Nilai satelitnya diperkirakan mencapai US$ 195 juta atau Rp 2,5 triliun.
Perusahaan produsen roket tersebut menyatakan tak ada yang terluka dalam kecelakaan itu. Ledakan tersebut terjadi pukul 09.07 waktu setempat. SpaceX adalah salah satu perusahaan yang menyediakan pesawat luar angkasa untuk NASA.
“Kami tengah bersiap melakukan uji api statis, tapi terjadi anomali di landasannya, sehingga kami kehilangan pesawat dan muatannya,” kata pihak SpaceX dalam sebuah pernyataan, kemarin.
Setelah uji api statis, mesin utama yang akan diuji. Semula roket ini dan muatannya akan diluncurkan Sabtu mendatang dari Cape Canaveral Air Force Station. Satelit ini rencananya digunakan oleh Facebook. Ledakan tersebut tentu merugikan CEO-nya, Mark Zuckerberg.
Gedung yang berjarak beberapa mil dari lokasi ikut merasakan ledakan. Beberapa ledakan juga terjadi dalam beberapa menit. Asap hitam langsung membubung ke angkasa. Setengah jam dari ledakan, awan hitam menggantung di langit sekitar lokasi.
Suara ledakan terdengar seperti petir dan diikuti suara seperti ledakan biasa. Gambar-gambar ledakan langsung menyebar di media sosial. Videonya juga langsung dirilis USLaunchReport.
“Belum pernah terjadi sebelumnya roket meledak di landasan sebelum pengujian pra-peluncuran,” ujar Jonathan McDowell, seorang astronom melalui akun Twitter-nya. Ia memperkirakan tak ada kecelakaan seperti ini di Cape Canaveral sejak 1959.
Tahun lalu, roket SpaceX lainnya meledak beberapa menit setelah diluncurkan.