Bisnis.com, JAKARTA—Dalam rangka menyukseskan Program Indonesia Pintar (PIP), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengajak bank yang telah ditunjuk, dapat mempermudah proses pencairan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan program prioritas pemerintah untuk memperluas jangkauan layanan pendidikan, terutama dalam membantu anak dari keluarga miskin berusia 6 tahun hingga 21 tahun memperoleh pendidikan yang layak.
”Saya harapkan bank dapat mempermudah proses pencairan dana KIP. Hadirlah di sekolah untuk membantu adik-adik kita dalam mempermudah proses pencairan. Ini menjadi ikhtiar kita bersama dalam menuaikan kebaikan membantu adik-adik kita,” katanya, seperti dikutip dari laman resmi Kemdikbud, Kamis (25/8/2016).
Hal tersebut disampaikan Mendikbud saat menyosialisasikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMA Negeri 1 Siak, Provinsi Riau, Senin (22/08/2016).
Mendikbud mengatakan, dengan adanya dukungan dari pihak Bank, maka dapat membantu anak-anak di luar sekolah dapat kembali ke sekolah.
”Selain itu juga peran Dinas Pendidikan dan kelurahan ataupun kecamatan sangat penting dalam mendata para siswa yang sudah mendapatkan KIP tetapi belum mendaftar ke sekolah. Hal ini harus dilakukan agar anak yang tidak sekolah dapat kembali menjadi siswa bersekolah,” tutur Mendikbud.
Selanjutnya keaktifan para kepala sekolah dalam mendata para siswa yang sudah ataupun yang belum mendapatkan KIP juga sangat diperlukan.
Jika ada siswa yang belum mendapatkan, kata Mendikbud, pihak sekolah dapat segera berkomunikasi dengan dinas pendidikan agar permasalahan dapat segera diselesaikan.
”Keberhasilan pelaksanaan program ini perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak. Mari bersama-sama mendukung, khususnya para kepala sekolah dan dinas pendidikan untuk proaktif berkomunikasi dengan kepala desa, lurah, dan camat dalam menyukseskan PIP dengan tersalurkannya Kartu Indonesia Pintar sampai ke siswa,” ajak Mendikbud.
Di tengah acara sosialisasi, Mendikbud berkesempatan berdiskusi dengan empat siswa bernama Tika, Difa, Vivi Daryanti yang telah mendapatkan KIP.
Para siswa tersebut menyampaikan bahwa telah mendapatkan KIP sejak bulan Juni 2016. Mendikbud menyampaikan pesan kepada para siswa tersebut agar menjaga baik-baik kartu tersebut dan menggunakan kartu untuk mendukung proses belajar.
”Jangan gunakan kartu ini diluar kebutuhan belajar,” pesan Mendikbud.
Turut hadir dalam sosialisasi KIP di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Pimpinan Cabang BRI dan BNI. Proses pencairan KIP pada jenjang SD, SMP, dan SMK di Kabupaten Siak, Riau dapat dilakukan di BRI, dan jenjang SMA di BNI.
”Proses pencairan bagi adik-adik pemegang KIP tidaklah sulit. Para siswa bisa mencairkan dengan didampingi orangtua atau wali,” dijelaskan Adri salah satu perwakilan BRI.
Pada kesempatan ini, turut dilaksanakan proses pencairan kepada 207 siswa, yang terdiri dari 106 siswa jenjang SD, 45 siswa jenjang SMP, 41 siswa jenjang SMA, dan 15 siswa jenjang SMK.
”Saya minta proses pencairan KIP jangan sampai terlambat ataupun terhambat, dan bagi keluarga tidak mampu seluruh anaknya usia sekolah bisa mendapatkan KIP,” pesan Mendikbud.