Kabar24.com, KUPANG--Koordinator Tim Sepuluh Veteran Seroja Timor Timur Stefanus Davidson Nahak meminta Kementerian Pertahanan untuk lebih hati-hati dalam memberikan dan menetapkan gelar Veteran Seroja Timor Timur kepada mereka yang mengaku sebagai pejuang, karena banyak yang palsu.
"Mereka yang diusulkan untuk mendapat gelar kehormatan Veteran Seroja dari Pemerintah Indonesia sebagai pejuang Timor Timur itu justru bersumber dari para calo veteran, bukan dari organisasi Veteran itu sendiri," katanya kepada Antara di Kupang, Selasa.
Koordinator Tim Sepuluh Veteran Seroja Timor Timur wilayah Nusa Tenggara Timur tersebut mendatangi Biro Antara NTT di Jalan Veteran No.6 Kupang didampingi dua orang anggotanya masing-masing Mariono dan Agus Bere.
Para anggota Veteran Seroja Timor Timur tersebut merasa sangat prihatin dengan situasi yang terjadi saat ini, karena jaringan para calo veteran begitu kuat sehingga dengan mudah mengusulkan mereka yang bukan pejuang Timor Timur untuk mendapat gelar Veteran Seroja dari Pemerintah Indonesia.
Stefanus Davidson Nahak dan Agus Bere adalah Partisan Brigif II yang ikut bergabung dengan pasukan TNI melawan kelompok pemberontak Timor Timur yang menolak integrasi antara 1976 sampai 1979.
Ia menjelaskan para calo ini merekrut calon veteran yang bukan pejuang Timor Timur dengan cara memalsukan identitas mereka untuk dikirim ke Kementerian Pertahanan agar bisa memperoleh gelar Veteran Seroja.
Menurut dia, para calo ini telah merekrut lebih dari 4.000 veteran palsu dan telah mendapat pengakuan pemerintah melalui Kementerian Pertahanan.
"Ini yang kami harapkan Kementerian Pertahanan untuk lebih berhati-hati dalam menetapkan gelar Veteran Seroja kepada para veteran palsu tersebut," katanya menegaskan.
Ia mengatakan aktivitas para calo tersebut telah menyebabkan sebagian besar pejuang Timor Timur asli sampai saat ini belum mendapat pengakuan dari pemerintah sebagai pejuang Timor Timur.
"Kalau veteran yang direkrut calo, lebih mudah mendapat pengakuan pemerintah karena mendapat bayaran dari calon veteran," kata Stefanus Davidson Nafak.
Dia menambahkan, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor: Per/04/M/VII/2007, proses pendaftaran calon veteran hanya berlaku hingga Oktober 2009.
Tetapi dalam kenyataannya, hingga saat ini masih ada penerimaan calon veteran, yang direkrut oleh calo.
Bahkan para calo yang saat ini masih beroperasi bebas di NTT saat ini menargetkan merekrut sekitar 6.000 veteran.
Para calo ini, selalu meminta imbalan kepada setiap calon veteran yang ingin mendapat pengakuan dari negara sebagai pejuang Timor Timor.
Para calo ini juga merekrut mantan Projo, pasukan Portugis yang saat itu melawan ABRI dalam operasi di Timor Timur sebagai pejuang dan mendapat pengakuan NKRI sebagai pejuang.
Hanya pejuang Sesuai keputusan Menhan Nomor Skep 106/II/1983, tertanggal 3 Februari 1983 menegaskan, mereka yang berhak mendapat gelar Veteran Seroja adalah partisan Timor Timur, sukarelawan Timor Timur, Wanra sepanjang perbatasan Timtim dengan Nusa Tenggara Timur.
Disamping itu, Anggota ABRI yang ditugaskan dalam operasi Timtim, eks pasukan bersenjata pemerintah Portugis yang turut bergabung dalam perjuangan pembebasan Timor Timur, dan mereka yang telah gugur dalam tugas, dalam kurun waktu 21 Mei 1975 sampai 17 Juli 1976.
"Khusus untuk daerah NTT yang berjuang dalam tugas operasi Satgas/II berjumlah sekitar 3.800 orang, terdiri dari Menpor dua kompi sekitar 250 orang, Wanra 1.200 orang, partisan/sukarelawan sekitar 1.200 orang berdasarkan surat perintah, dan TNI 1.150 orang," demikian Stefanus Davidson Nahak.
Wah...Veteran Seroja Banyak yang Palsu
Kementerian Pertahanan untuk lebih hati-hati dalam memberikan dan menetapkan gelar Veteran Seroja Timor Timur kepada mereka yang mengaku sebagai pejuang, karena banyak yang palsu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
15 detik yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu