Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA DKI 2017: Peluang Risma dan Ahok Fifty-Fifty, Kata Wakil Sekjen PDIP

Peluang Tri Rismaharini (Risma) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari PDIP masih sama (50%-50%) kendati Ahok mengkalim dapat dukungan Megawati Soekarnoputri untuk berpasangan dengan Jarot Saiful Hidayat.
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Punama (kanan) bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kabinet Kerja membahas Penilaian Standar Bisnis di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/5)./Antara
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Punama (kanan) bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kabinet Kerja membahas Penilaian Standar Bisnis di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/5)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Peluang Tri Rismaharini (Risma) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari PDIP masih sama (50%-50%) kendati Ahok mengkalim dapat dukungan Megawati Soekarnoputri untuk berpasangan dengan Jarot Saiful Hidayat.

“Itu kan klaimnya Ahok. Ahok bukan kader. Seharusnya yang mengumumkan itu pihak PDIP,” ujar Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah ketika ditanya di sela-sela perayaan Hari Konstitusi di Gedung MPR, Kamis (18/8/2016). 

Menurutnya, hingga kini PDIP tidak mengesampingkan untuk mengusung Risma yang kini masih menjabat sebagai Walikota Surabaya. Dia juga menegaskan pasangan Ahok-Jarot bukanlah opsi pertama, namun salah satu opsi yang akan diajukan sebagi pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.

“Kalau opsi pertama disebut Ahok-Jarot, itu hanya karangan media massa. Opsi pertama tentu pasangan kader dengan kader, ujarnya. Dengan demikian, ujarnya, peluang antara Ahok yang kini menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta dan Risma masih fifty-fifty.

Lebih jelas Basarah mengatakan bagaimana PDIP akan mengusung dan mendaftarakan Ahok nantinya di KPU kalau dirinya tidak mendaftar ke partai, apalagi kalau bukan kader PDIP, ujarnya. Sedangkan terkait pertemuan Ahok dengan Megawati sebagai ketua umum PDIP, Basarah mengatakan Megawati juga menerima calon gubenur lainnya termasuk Yusril IhzaMahendra.

Sementara itu, pengamat politik dari IndoBarometer, Muhammad Qodari mengatakan sejauh ini komunikasi antara Ahok dengan Megawati masih berjalan. Dengan demikian, dia menilai PDIP akan mengusung pasangan Ahok-Jarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017. 

Menurutnya, kalau PDIP mengusung Risma, maka Risma maupun PDIP berpeluang kehilangan dua peluang. Pertama Risma akan kehilangan posisinya sebagai walikota Surabaya karena harus mundur kalau maju jadi calon gubenur Jakarta. Sedangkan yang kedua adalah kehilangan peluang untuk menjadi calon gubenur Jawa Timur. 

“Saya kira PDIP ingin memperkuat basis pendukung PDIP di Surabaya dan Jawa Timur karena selama ini yang jadi basis terkuatnya adalah Jawa Tengah,” ujarnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper