Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SANTOSO TEWAS: Polri Ingin Kepastian 100 Persen

Meski pihak Polda Sulawesi Tengah menyebutkan bahwa berdasar ciri fisik salah satu korban kontak tembak dengan satgas Operasi Tinombala adalah Santoso, Polri ingin mendapat kepastian soal identitas jenazah dimaksud.
Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar/Antara-M Agung Rajasa
Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar/Antara-M Agung Rajasa

Kabar24.com, JAKARTA - Meski pihak Polda Sulawesi Tengah menyebutkan bahwa berdasar ciri fisik salah satu korban kontak tembak dengan satgas Operasi Tinombala adalah Santoso, Polri ingin mendapat kepastian soal identitas jenazah dimaksud.

Wakil Kapolda Sulawesi Tengah Kombes Pol Leo Bona Lubis memastikan bahwa salah satu dari dua jenazah yang tertembak oleh Satgas Operasi Tinombala di Poso, Senin petang, adalah Santoso alias Abu Wardah, sedangkan yang satunya adalah Mochtar.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik bagian luar, jenazah itu benar adalah Santoso. Sekarang tinggal menunggu hasil pemeriksaan DNA," katanya kepada wartawan di RSU Bhayangkara Palu, Selasa (19/7/2016).

Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian telah memerintahkan Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (kapusdokkes) Polri untuk memberangkatkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah teror yang diduga adalah Santoso.

Sementara, menurut Kjepala Divisi Humas Mabes Polri, Boy Rafli Amar, Selasa (19/7/2016), jenazah dimaksud belum dapat dikatakan 100% sebagai jenazah Santoso.

Boy mengatakan Polri akan terus melakukan upaya konvensional dengan mempelajari secara kasat mata ciri-ciri pelaku termasuk juga dengan mencocokkan foto yang dimiliki pihak Polri.

“Ini masih belum akurat, kami masih memerlukan kerjasama tim DVI untuk identifikasi wajak dan tes DNA,” tutur Boy.

Sementara itu, lanjut Boy, meski tengah mengidentifikasi jenazah tersebut, Polri akan tetap melanjutkan operasi terhadap jaringan teroris.

“Operasi terhadap jaringan teroris adalah salah satu program Polri jadi harus dilakukan selesai dan tuntas terutama adalah mengantisipasi tumbuh kembangnya terorisme di kawasan Poso,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper