Kabar24.com, ,JAKARTA - Pemerintahan Perdana Menteri Baru Inggris Theresa May mulai bergerak merencanakan detail proses keluarnya negara tersebut dari Uni Eropa.
Pihaknya bersiap-siap untuk mengajukan proses Brexit secara resmi dan telah memutuskan kapan proses tersebut akan dimulai.
Seperti dikutip dari telegraph.co.id, Jumat (15/7/2016) David Davis, yang ditunjuk menjadi menteri urusan Brexit oleh May menyebutkan pihaknya akan berusaha untuk mendapatkan kontrol penuh atas perbatasannya sembari mempertahankan akses menuju pasar tunggal Uni Eropa.
Berikut 7 detail rencana Brexit dari Davis :
- Inggris akan memulai proses untuk keluar dari Uni Eropa pada akhir tahun ini setelah berkonsultasi dengan pemerintahan di Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara serta kelompok bisnis dan serikat lainnya.
- Inggris akan sepenuhnya keluar dari Uni Eropa pada Desember 2018.
- Inggris harus mencoba untuk mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa berdasarkan pada deliberalisasi atas perjanjian perdagangan yang ada saat ini dengan Kanada guna meniadakan segala bentuk bea masuk dan tidak mengizinkan imigrasi tak terkendali ke Inggris.
- Inggris harus mengupayakan perjanjian perdagangan bebas yang baru dengan pasar prospektif terbesar secepat mungkin.
- Inggris harus mempercepat kesepakatan Kerjasama Perdagangan dan Investasi Trans Atlantik dengan Amerika.
- Inggris harus memprioritaskan kesepakatan perdagangan dengan seluruh dunia dengan fokus awal pada China, Kanada, dan Hong Kong dan kemudian negara lain seperti Australia, Brazil, India, Korea Selatan, Jepang, Meksiko, serta Afrika Selatan.
- Inggris harus segera menghentikan ketergantungan akan hibah dari Brussel sebelum akhirnya keluar dari Uni Eropa dan seharusnya memberi hibah secara langsung kepada petani dan nelayan.