Bisnis.com, FARNBOROUGH— David Cameron mengatakan menjalin hubungan dekat dengan Uni Eropa merupakan kepentingan mendasar bagi Inggris dalam menegosiasikan kembali hubungan dengan blok tersebut.
Dalam pembicaraan dengan eksekutif kedirgantaraan global di Farnborough airshow, Cameron mengatakan bahwa Inggris harus menerima kenyaraan hasil suara dan menjalankannya termasuk dengan cara menempa hubungan baru dengan mitra di Eropa.
“Keputusan besar akan ada di tangan perdana menteri berikutnya tetapi landasannya harus diusahakan saat ini. Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya percaya kepentingan fundamentnal nasional dan ekonomi kita adalah untuk tetap berhubungan dekat dengan Uni Eropa untuk perdagangan, bisnis, keamanan, dan kerja sama. Biarlah hal ini menjdi tujuan kita,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/7/2016).
Cameron mengumumkan keputusannya untuk mundur dari jabatan sebagai perdana menteri setelah kampanye untuk tetap sebagai bagian dari Uni Eropa kalah dalam referendum Juni lalu.
Dia mengatakan bahwa Inggris telah merasakan guncangan yang terjadi di pasar global serta terguncangnya nilai sterling yang telah dia sebutkan sebelumnya sebagai peringatan jika Inggris meninggalkan Uni Eropa.
“Akan ada masalah-masalah lain di depan, namun saya ingin menjelaskan bahwa kita berhadapan dengan masalah-masalah itu dengan posisi kita yang kuat, ekonomi yang bertumbuh, defisit yang berkurang drastis, inflasi yang lebih rendah dan lebih banyak lapangan kerja serta bisnis dari sebelumnya. Di atas segalanya, kita harus menyadari bahwa kita menghadapi realita baru, kita harus menerimanya dan membuat berjalan dengan baik” katanya.
Dia mengatakan bahwa Inggris perlu berfikir dengan jelas dan radikal untuk memastikan hasil terbaik dari keadaan terbaru ini, termasuk dengan dorongan perdagangan dan investasi yang lebih besar dengan menargetkaan negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat seperti India dan China.