Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan Indonesia akan terus berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas negara Palestina sebagai bagian dari upaya internasional mendorong perdamaian Palestina-Israel.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Retno saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault di Paris.
Melalui keterangan resmi, Minggu (10/7/2016), dalam pertemuan bilateral itu kedua Menlu membahas tindak lanjut dari Pertemuan Tingkat Menteri mengenai Perdamaian Timur Tengah di Paris, 3 Juni 2016 lalu, dan juga berbagai isu bilateral, terutama kerjasama di bidang ekonomi.
Kedua Menlu bertukar pikiran mengenai pentingnya paket intensif ekonomi untuk mendukung proses perdamaian. Dalam kaitan ini, Indonesia menyampaikan komitmen untuk melanjutkan kerjasama pengembangan kapasitas untuk Palestina.
"Sumbangan bagi peningkatan kapasitas negara Palestina ini telah dan akan terus dilakukan Indonesia melalui kerjasama bilateral, trilateral, ataupun multilateral," kata Menlu RI.
Dalam pertemuan kedua Menlu juga melakukan tukar pandangan mengenai laporan quartet yg dikeluarkan tanggal 1 Juli 2016. Menlu Prancis juga kembali menyampaikan penghargaan atas upaya positif Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Paletina termasuk menjadi tuan rumah Pertemuan Puncak Organisasi Kerjasama Islam pada bulan Maret 2016.
Perancis mengharapkan Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, untuk terus berkontribusi dalam upaya internasional mendukung perdamaian Palestina-Israel, termasuk melalui konperensi internasional.
Selain isu perdamaian, kedua Menlu juga membahas hubungan bilateral kedua negara, terutama upaya meningkatkan hubungan ekonomi. Menlu Perancis meyampaikan bahwa perhatian dan minat investor Perancis semakin meningkatnya untuk menanamkan modal di Indonesia. Beberapa investor Perancis yang saat ini berada di Indonesia, seperti di bidang kosmetika serta ban mobil.
"Reformasi ekonomi dan kebijakan paket ekonomi yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia memberi peluang yang besar bagi peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi investasi Perancis di Indonesia," tutur Retno.
Terkait rencana parlemen Perancis mengenakan pajak tambahan bagi minyak kelapa sawit dalam RUU Biodiversity, Menlu RI menyampaikan apresiasi terhadap Pemerintah Prancis yang mendukung agar minyak kelapa sawit Indonesia diberlakukan secara adil. Menlu RI juga meminta kiranya pembahasan lanjutan di bidang ini dapat dilakukan dengan memegang prinsip non-diskriminasi.
Indonesia dan Perancis memiliki nilai perdagangan bilateral sebesar US$2,3 miliar dan US$ 2,35 miliar pada 2015 dan 2014. Investasi Perancis di Indonesia pada 2015 mencapai US$131,6 juta dalam 197 proyek dan pada 2014 sebesar US$200,2 juta dalam 150 proyek. Adapun jumlah WNI di Perancis adalah 7.505 orang (2015), dengan jumlah wisatawan Perancis ke Indonesia sebesar 202.651 jiwa (2015).