Bisnis.com, JAKARTA – Tiga awak multinasional meluncur dengan roket asal Rusia, Soyuz, dari Kazakhstan untuk melakukan perjalanan selama dua hari menuju Stasiun Internasional Luar Angkasa.
Dilansir dari Reuters, Kamis (7/7/2016), astronot NASA Kathleen Rubins, kosmonot Rusia Anatoly Ivanishin dan astronot Jepang Takuya Onishi lepas landas dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan pada 01.36 GMT, dan mencapai orbit sembilan menit kemudian.
Para awak dijadwalkan tiba di stasiun yang mengorbit 400 km di atas bumi dua hari kemudian, Sabtu (9/7/2016) pukul 04.12 GMT dan direncanakan memulai misi selama empat bulan di luar angkasa.
"Saya sangat bersemangat tentang banyak percobaan biologi yang akan kami lakukan," kata Rubins dalam sebuah wawancara NASA sebelum peluncuran.
Menurut rencana, Rubins yang seorang peneliti kanker dan penyakit menularakan menempatkan DNA pertama dalam rangkaian misi di orbit.
Ketiga awak akan bergabung dengan astronot dan komandan Stasiun Internasional Luar Angkasa Jeff Williams serta dua kosmonot Rusia yang telah meluncur sejak Maret.
Kapsul Rusia Soyuz saat ini masih menjadi satu-satunya kendaraan yang dapat mengangkut anggota kru dari dan ke stasiun luar angkasa. Proyek tersebut memakan biaya US$100 miliar dari 15 negara.
NASA berharap kelanjutan penerbangan awak dapat dilakukan dari Amerika Serikat pada 2018, dengan pengembangan kapsul oleh Boeing Co. dan perusahaan swasta Space Exploration Technologies, atau SpaceX.
Roket Soyuz Rusia Meluncur, Ini Misi Para Awak di Luar Angkasa
Tiga awak multinasional meluncur dengan roket asal Rusia, Soyuz, dari Kazakhstan untuk melakukan perjalanan selama dua hari menuju Stasiun Internasional Luar Angkasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium