Kabar24.com, JAKARTA - Pembelian rudal dan pembangunan pangkalan militer di Natuna menjadi dua di antara program pemeliharaan dan peningkatan Alutsista Indonesia,
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu memaparkan sejumlah rencana alokasi penggunaan anggaran pertahanan setelah mendapat kenaikan anggaran mencapai tiga persen dari sebelumnya.
"Anggaran ini sudah dialokasikan macam-macam, untuk perbaikan dan perawatan alutsista, dan melengkapi persenjataan," ujar Ryamizard, saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, di Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Dia menjelaskan lebih lanjut, rencananya pemerintah akan membagi dana pertahanan untuk peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang belum terlalu lama dimiliki, seperti penggantian mesin atau suku cadang.
Selain itu, pemerintah juga berencana melengkapi persenjataan bagi pesawat tempur (fighter) yang menjadi bagian inventaris TNI AU dengan berbagai jenis rudal dan lain sebagainya.
Kemudian, pemerintah juga berencana melengkapi perangkat komunikasi antar-alutsista agar memudahkan koordinasi ketika terjadi situasi yang menuntut ketepatan dan kecepatan penggelaran pasukan di lapangan.
"Kami perbaiki komunikasi antarpesawat dan tank, karena waktu dibeli belum ada sistemnya. Kalau sudah lengkap dan sudah berjalan semua, baru menambah alutsista. Prioritasnya begitu, sehingga alutsista yang sudah ada tidak jadi besi tua," ujarnya menambahkan.
Selain membagi alokasi untuk keperluan perawatan dan perlengkapan alutsista, Ryamizard juga menyinggung mengenai rencana pengembangan pangkalan militer di Kepulauan Natuna Provinsi Kepulauan Riau.
Dia mengisyaratkan, kenaikan anggaran pertahanan juga menyentuh pada program pengembangan pangkalan militer di wilayah tersebut dan berencana membangun pelabuhan militer, perbaikan landasan bagi pesawat tempur, hingga sejumlah fasilitas pertahanan pendukung lainnya.
"Saya sudah tentukan semua keperluan dan perlengkapan serta kebutuhan personelnya. Pokoknya lengkap di sana," katanya pula.