Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dampak Inggris Keluar dari Uni Eropa

Inggris akan kehilangan pengaruhnya secara global jika negara itu memilih Brexit (keluar dari Uni Eropa), kata sebuah surat kabar berpengaruh China, pertengahan pekan ini.
Referendum Inggris/spectator.co.uk
Referendum Inggris/spectator.co.uk

Kabar24.com, JAKARTA - Inggris akan kehilangan pengaruhnya secara global jika negara itu memilih Brexit (keluar dari Uni Eropa), kata sebuah surat kabar berpengaruh China, pertengahan pekan ini.

Koran itu memperingatkan bahwa Inggris sedang memainkan permainan politik yang berisiko dan tidak untuk ditiru.

Hubungan antara Inggris dan China telah menghangat dalam beberapa tahun terakhir ini sementara hubungan ekonomi juga telah berkembang positif menuju posisi yang dianggap kedua negara sebagai masa"tahun emas".

Pemerintah China belum secara langsung menyatakan pendapatnya terhadap pemungutan suara, yang akan berlangsung pada Kamis, karena menganggap referendum itu sebagai masalah dalam negeri.

Namun, sumber-sumber diplomatik mengatakan China secara tak langsung mendukung Inggris untuk "tetap" bergabung dengan Uni Eropa dengan mengimbau terciptanya Eropa yang kuat dan bersatu.

Imbauan itu dinyatakan Presiden Xi Jinping kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron pada Oktober tahun lalu. Menteri Luar Negeri Wang Yi mengulang imbauan itu bulan lalu.

Global Times, yaitu tabloid besar yang diterbitkan surat kabar resmi Partai Komunis, Peoples Daily, mengatakan referendum EU beserta referendum kemerdekaan Skotlandia pada 2014 telah membuat Inggris menjadi salah satu sumber ketidakpastian di Eropa.

"Kerajaan Inggris seperti sedang tersesat, dan hal itu membuat Eropa dan dunia merasa khawatir," kata tabloid itu dalam editorial yang dimuatnya dalam dua edisi, yaitu berbahasa China dan Inggris.

"Berada di dalam Uni Eropa adalah kepentingan yang jelas dan penting bagi Kerajaan Inggris, seperti jaminan pasar dan lapangan kerja yang stabil. Keluar (dari EU) secara politik akan merugikan peluang bagi Kerajaan Inggris untuk menggunakan pengaruhnya," tambah koran tersebut.

Global Times menyebut referendum EU itu sebagai "rencana yang secara strategis agak esktrem" padahal sebelumnya Inggris telah berhasil menjaga kestabilan.

"Kerajaan Inggris sedang memainkan permainan yang penuh risiko, jangan sampai ditiru," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper