Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey berharap pelaksanaan Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2016 bisa menstimulasi pertumbuhan industri ritel dan daya beli masyarakat, khususnya di DKI Jakarta.
Dia memaparkan pertumbuhan ritel di Indonesia tahun lalu hanya berkisar 8%, jauh dari realisasi periode sebelumnya (y-o-y) yaitu 12%-15%.
"Realisasi sektor ritel tahun lalu tergerus karena beberapa hal, misalnya perlambatan ekonomi, kenaikan harga BBM, dan tingginya Suku bunga bank," imbuhnya kepada Bisnis.com seusai konferensi pers FJGS 2016, Rabu (18/5/2016).
Meski begitu, Roy merasa optimis pencapaian sektor ritel pada tahun ini akan membaik seiring turunnya harga BBM dan tingkat suku bunga perbankan.
"Kontribusi pembelanjaan jelang Puasa-Lebaran bisa mencapai 40% dari total realisasi setahun. Kami sangat berharap daya beli masyarakat meningkat sehingga sektor ritel bisa tumbuh pada tahun ini," katanya.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta membidik pertumbuhan penjualan ritel sekitar 8% atau setara dengan Rp15,74 triliun. Adapun, realisasi penjualan ritel pada FJGS 2015 mencapai Rp14,58 triliun.