Kabar24.com, JAKARTA - Gedung Putih meluncurkan rencana ambisius berupa inisiatif nasional untuk mempelajari microbiomes (miliaran mikroorganisme) yang hidup di tempat-tempat seperti tubuh manusia, tanah, dan udara.
Direktur Kebijakan Sains dan Teknologi di Gedung Putih, Jo Handelsman, mengatakan Inisiatif Nasional Microbiomes (NMI) bertujuan meningkatkan pemahaman mengenai microbiomes dalam rangka membantu pengembangan aplikasi yang berguna di bidang-bidang seperti kesehatan, produksi makanan, dan pemulihan lingkungan.
"Peluncuran NMI menandai tonggak untuk ilmu pengetahuan microbiomes. Kami berharap dengan mempercepat kemajuan dalam bidang penting ini, NMI akan memberikan manfaat yang cukup besar bagi planet kita dan semua penghuninya," tulis Handelsman dalam sebuah postingan di blognya.
Menurut lembar fakta yang dirilis oleh Gedung Putih, microbiomes mempengaruhi perilaku ekosistem yang beragam, dengan efek pada kesehatan manusia, perubahan iklim, ketahanan pangan, dan faktor lainnya.
Khususnya, lembar fakta terkait ketidakseimbangan microbiomes terhadap penyakit kronis manusia seperti obesitas, diabetes, dan asma; gangguan ekologi lokal seperti "zona mati" di Teluk Meksiko dan penurunan produktivitas pertanian.
Menurut Gedung Putih, Inisiatif Nasional baru ini akan memiliki tiga tujuan yakni mendukung penelitian interdisipliner, mengembangkan platform teknologi, dan memperluas tenaga kerja microbiome.
Untuk memulai NMI, pemerintah AS akan berinvestasi lebih dari 121 juta dolar AS selama 2 tahun ke depan, sementara puluhan universitas dan organisasi penelitian akan memberi tambahan 400 juta dolar dalam kontribusi keuangan.
Misalnya, Bill dan Melinda Gates Foundation akan menginvestasikan 100 juta dolar AS selama 4 tahun untuk menyelidiki dan mengembangkan alat dalam mempelajari microbiomes manusia dan pertanian.
Pemerintah AS telah berinvestasi di microbiomes selama bertahun-tahun. Sebuah laporan yang dirilis pada 2015 menunjukkan bahwa investasi tahunan di bidang ini tmeningkat iga kali lipat antara 2012 dan 2014, dengan total dari 922 juta dolar AS yang diinvestasikan selama periode 3 tahun itu.