Kabar24.com, KUPANG - Tak selamanya Geng Motor bisa dikaitkan dengan hal-hal berbau rusuh.
Di Kupang, sejumlah pengendara sepeda motor yang terhimpun dalam komunitas bernama Geng Motor Imut (GMI) justru mampu membuat inovasi yang bermanfaat bagi banyak orang.
GMI yang berasal dari Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mencetuskan teknologi alat penyulingan air laut mejadi air tawar (desalinator) untuk mengatasi kekurangan air untuk skala rumah tangga.
"Desalinator ini dari peralatan sederhana dan bisa menambah kebutuhan air untuk rumah tangga yang kesulitan mendapatkan air sehari-hari," kata inisiator GMI Kota Kupang Donald Mangngi, dalam acara Lokakarya tentang pendanaan agenda perubahan iklim di Kupang, Rabu (11/5/2016).
Ia mengatakan, pembuatan desalinator menggunakan bahan-bahan yang sederhana dari plastik dan kayu yang mudah didapatkan tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
"Cukup membuat semacam bak penampung air laut kemudian gunakan bahan pelastik untuk alas dan atapnya, selanjutnya bantuan sinar matahari akan mengahasilkan penguapan yang akan ditampung sebagai air siap pakai," katanya menjelaskan.
"Setelah uji coba pertama, alat yang kami buat bisa menghasilkan 12-14 liter air setiap hari," tambahnya.
Ia mengakui air hasil desalinasi tersebut memang terbilang masih sedikit untuk masyarakat kota, namun penting bagi masyarakat di daerah maupun pesisir yang sulit mendapatkan air bersih.
"Uji coba alat tahap selanjutnya akan diluncurkan pada bulan Oktober tahun ini," katanya.
Ia berharap jika berhasil diterapkan, ke depan bisa bekerjasama dengan pihak pemerintah maupun swasta untuk produksi dalam skala besar.
"Pembiayaan untuk uji coba alat desalinator skala rumah tangga saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Bank NTT," katanya.
Ketika dikonfimasi dalam acara lokakarya tersebut, pihak Bank NTT mengatakan sudah mengadakan pembicaran dengan GMI terkait sumber pendanaan.
"Bank NTT siap mendanai ide pembuatan desalinator tersebut," kata Kepala Divisi Pemasaran Kredit Bank NTT Reinhart Kahi.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sementara menunggu kesiapan alat desalinator dari GMI yang rencananya akan diluncurkan pada Oktober mendatang.
"Setelah siap, bank akan memberikan kredit melalui sistem koperasi yang ada di GMI," katanya.
Dia mengaku mengapresiasi inovasi yang diciptakan oleh geng motor tersebut dan menurutnya, ide tersebut sejalan dengan program yang ada di Bank NTT dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Langkah ini juga guna mendorong kreatifitas kaum muda dalam melahirkan produk inovatif yang ramah lingkungan," katanya.
Sementara itu, Ronald Wangngi berharap, dengan proses pembuatan desalinator yang sederhana itu nantinya bisa ditiru oleh masyarakat sendiri untuk memenuhi kebutuhan air.
Ia menambahkan GMI sudah mencetuskan beberapa karya inovatif seperti kompor Biomassa yang sudah mampu memproduksi hingga 200 kompor per bulan, dan juga teknologi Biogas digester.
"Kita selalu mengeluh soal lingkungan namun sebenarnya lingkungan tetap selalu memberi asal ide kita bermain," demikian Ronald Mangngi.