Kabar24com, JAKARTA—Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan empat poin penting dalam hasil otopsi jenazah terduga teroris Siyono.
Dalam kesempatan tersebut, Komnas HAM beserta PP Muhammadiyah dan Kontras menyatakan adanya luka akibat benda tumpul di tubuh almarhum Siyono.
Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqodas mengatakan tim forensik melakukan otopsi jenazah terduga teroris Siyono pada Minggu 3 April 2016 di lokasi makam Siyono mulai dari pukul 4 pagi hingga 5 sore.
“Kasus Siyono ini merupakan salah satu dari 121 kasus terduga terorisme yang ada,” tuturnya. Salah satu pimpinan tim dokter forensik, dr.Gatot, mengatakan kesimpulam dari hasil otopsi tersebut ditemukan adanya kekerasan dalam bagian ditubuh.
Ada empat fakta yang merupakan hasil otopsi tersebut.
Pertama, pada jenazah Siyono tidak pernah dilakukan otopsi sebelumnya.
Kedua, kematian Siyono akibat dari benda tumbul yang ada dibagian rongga dada, ada patah tulang di iga bagian kiri.
Ketiga, ada lima tulang dada yang patah. Ini kemudian ke arah jantung sehingga cukup fatal. Titik kematian di daerah jantung namun terlalu banyak darah yang keluar.
Dan keempat, tidak ditemukan adanya perlawan oleh Siyono ke Densus [luka defensif],” tandasnya.