Kabar24.com, JAKARTA— China yakin mampu mengatasi perselisihan bisnis denganMyanmar melalui pembicaraan ramah tamah, ujar Menteri Luar Negeri negara tirai bambu tersebut Wang Yi usai pertemuannya dengan Aung San Suu Kyi.
Diskusi dengan Wang Yi merupakan pertemuan resmi pertama Suu Kyi paska penunjukannya sebagai menteri luar negeri.
Cina dengan sangat berhati-hati memastikan hubungan dekat yang telah dijalin dengan Myanmar akan berlanjut dibawah pemerintahan yang baru. Hal ini merupakan salah satu alasan kunjungan Wang.
Bulan lalu, Cina mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya akan mendorong pemerintah baru Myanmar untuk melanjutkan proyek bendungan yang kontroversial dan mengatakan bahwa kontrak tersebut masih berlaku.
Mantan Presiden Myanmar Thein Sein memicu kemarahan Cina pada 2011 dengan menangguhkan proyek bendungan Myitsone senilai US$3.6 miliar.
Proyek Cina di Myanmar lainnya yang terbukti kontroversial adalah tambang tembaga Letpadaung yang telah berulang kali menuai protes dari penduduk sekitar dan proyek pipa gas dan minyak.
“Dengan hubungan ekonomi dan perdagangan yang erat antara kedua negara ini, wajar saja jika ada masalah-masalah tertentu” ujar Wang seperti dikutip dari Reuters (6/4/2016).
“saya dan Menteri Luar negeri Suu Kyi sepakat bahwa semua masalah dapat diselesaikan dengan solusi yang tepat melalui pembicaraan ramah tamah,”
Wang menambahkan pemerintah baru Myanmar berencana untuk membangun perekonomian negara tersebut dan meningkatkan taraf hidup sementara Cina berencana untuk meningkatkan investasinya di negara tersebut termasuk dalam proyek infrastruktur.
“Kami akan memandu perusahaan-perusahaan Cina yang ada di Myanmar untuk menghormati hukum dan ketentuan yang berlaku dan menghormati budaya lokal, serta memperhatikan aspek perlindungan lingkungan... dan memenuhi kewajibanya kepada masyarakat,” Katanya.