Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Pastikan Entikong Lebih Baik Dibanding Masa Lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Entikong yang berada di pusat perbatasan lintas negara Indonesia-Malaysia menjadi pusat ekonomi baru yang modern.
Seorang pemuka adat mengenakan atribut dan busana tradisional Dayak di Balai Panca, Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (7/12/2015). Kawasan perbatasan Indonesia- Malaysia, Entikong, merupakan salah satu wilayah permukiman suku Dayak Bidayuh, salah satu dari tujuh suku besar Dayak di Kalimantan./Antara-Ismar Patrizki
Seorang pemuka adat mengenakan atribut dan busana tradisional Dayak di Balai Panca, Dusun Sontas, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (7/12/2015). Kawasan perbatasan Indonesia- Malaysia, Entikong, merupakan salah satu wilayah permukiman suku Dayak Bidayuh, salah satu dari tujuh suku besar Dayak di Kalimantan./Antara-Ismar Patrizki

Kabar24.com, ENTIKONG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Entikong yang berada di pusat perbatasan lintas negara Indonesia-Malaysia menjadi pusat ekonomi baru yang modern.

"Kita memang ingin ada kegiatan ekonomi besar, di sini akan ada pasar modern bukan mal, pasar modern di sini nanti usaha-usaha kecil usaha mikro bisa berjualan," kata Presiden Jokowi saat meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (23/3/2016).

Jokowi menginginkan pos perbatasan di Indonesia menjadi kebanggaan.

"Kita harus menunjukkan, bahwa perbatasan adalah jendela, halaman muka kita, dan orang masuk ke negara kita merasakan bahwa ini negara besar," katanya.

Dia menginginkan, pembangunan infrastruktur tidak hanya berpusat di Jawa, tetapi juga sampai ke daerah pinggiran, termasuk kawasan perbatasan.

"Kita ingin titik-titik pertumbuhan ekonomi itu ada di pinggiran, tidak hanya Jawa sentris, tapi juga di Kalimantan, NTT, dan Papua," ucap Presiden.

Di  Entikong, pada 21 Januari 2015, Presiden telah memerintahkan pembangunan kawasan perbatasan menjadi lebih maju.

"Entikong ini kalau saya lihat, saya dapat informasi dan saya tanyakan lagi, memang sudah lebih dari 25 tahun enggak diapa-apain. Jadi kalau dibandingkan dengan yang di seberang (Malaysia), memang sangat jauh, baik dari segi pelayanan beda jauh. Yang jelas untuk fisik, untuk umum dan port (pelabuhan)-nya sangat jauh," ujar Jokowi saat itu.

Hari ini Presiden kembali meninjau PLBN Entikong untuk mengecek langsung perkembangan pembangunannya yang berharap selesai tahun ini.

"Saya pastikan lebih baik dari yang lalu, lebih besar dari yang lalu, dan lebih baik daripada yang di sana (Malaysia)," kata Jokowi.

PLBN Entikong dibangun selama 12 bulan sejak 11 Agustus 2015 dan ditargetkan selesai akhir 2016.

Proyek senilai Rp152,49 miliar ini dikerjakan di atas lahan seluas 80.003 m2 dan rencananya akan dibangun PLBN dengan luas bangunan seluas 19.493 m2 di zona inti, sub inti, dan pendukung.

Selain pos perbatasan, akan dibangun juga pasar sebagai sentra ekonomi bagi masyarakat.

"Akhir tahun ini yang jadi akan ada pasar, kita memang ingin ada kegiatan ekonomi besar di sini, akan ada pasar yang modern," ucap Presiden.

PLBN di Entikong Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat ini dinilai sangat strategis karena Entikong adalah gerbang utama untuk lalu-lintas kegiatan perekonomian antara Indonesia dan Malaysia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper