Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Mengintip ‘Bioskop’ di Istana

Dengan senyumnya yang khas, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memulai blusukan-nya dengan menyapa awak media yang saat itu tengah berada di bioskop, nama yang kerap dipakai oleh punggawa media untuk menyebut ruangan tersebut.
Presiden Joko Widodo. /Bisnis.com
Presiden Joko Widodo. /Bisnis.com

Kabar24.com, JAKARTA - Sekitar pukul 12.00 siang, Selasa (8/3/2016), tanpa angin, tanpa hujan dan tanpa pengumuman, Presiden Joko Widodo menyambangi ruang wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan.

Dengan senyumnya yang khas, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memulai blusukan-nya dengan menyapa awak media yang saat itu tengah berada di ‘bioskop’, nama yang kerap dipakai oleh punggawa media untuk menyebut ruangan tersebut.

Tak pelak, kedatangan RI1 ini mengagetkan para pencari warta yang kala itu tengah bersantai dan berbincang. Maklum, pada siang yang panas itu, dalam jadwal resmi Presiden yang diedarkan oleh Biro Pers Istana hanya tertulis ‘intern’ yang berarti sang Kepala Negara tidak memiliki agen da untuk menyelenggarakan rapat atau menerima tamu.

Sebelumnya, selama 2 hari, Jokowi melakoni agenda yang tergolong sangat padat, yakni menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI) 2016. Dua draf dokumen kunci, yang intinya merupakan sikap negara-negara Islam untuk mendukung Palestina dan menekan Israel, berhasil disahkan.

Pertama, posisi prinsipal serta komitmen OKI terhadap Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Kedua, Deklarasi Jakarta.

Selain pengesahan kedua dokumen itu, KTT ini terbilang sangat produktif dalam mengkonkretisasi langkah-langkah bersama untuk mengusir Israel untuk pergi dari tanah Palestina. Tak hanya itu, Republik Indonesia juga menginisiasi gerakan untuk memboikot terhadap produk dan kebijakan Israel.

Seperti yang sudah-sudah, penyelenggaraan KTT juga berarti diikuti oleh rangkaian ajang pertemuan bilateral. Tercatat, Jokowi dan para menteri bertemu dengan pucuk pimpinan negara anggota OKI secara khusus, antara lain Libya, Iran, Pakistan.

Di sisi lain, wartawan yang kebetulan merapat ke ‘bioskop’ juga dalam jumlah yang minimal. Jika pada hari-hari ketika Presiden memiliki agenda resmi wartawan yang menghuni bioskop bisa mencapai ratusan, siang itu mungkin hanya belasan.

“Jangan ditanyain apa-apa ya,” kata Presiden sesaat setelah memasuki pintu bioskop. Juru Bicara Istana Johan Budi SP lalu melirik ke arah wartawan sambil tersenyum. Para wartawan yang sebelumnya telah bersiap menyorongkan rekaman dan ponsel untuk me-record apa saja yang keluar dari mulut Sang Presiden, sontak kecewa.

LANDAI

Seolah tak menggubris, beberapa orang berceletuk, “Sedikit aja dong, Pak.” dan “Landai nih, Pak.” RI1 lagi-lagi hanya melemparkan senyum. ‘Sedikit aja’ biasanya dipakai oleh kuli tinta untuk membujuk narasumber agar mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sedangkan ‘landai’ adalah kata untuk mewakili masa-masa ketika para wartawan tidak atau belum mendapat berita yang cukup untuk disetorkan ke kantor masing-masing.

Jokowi terus berjalan masuk sambil pandangannya menjelajahi seisi ruangan. Beberapa orang Pasukan Pengamanan Presiden nampak bersiaga. “Kalian makan di mana?” tanya Presiden. Awak media lalu menjawab dan menunjuk dua buah meja panjang yang biasa dipakai untuk menghidangkan santapan.

Presiden terus melangkah melihat satu per satu ruangan di dalam ‘bioskop’ mulai toilet pria, toilet wanita, musola dan sempat melongok ke dapur.

Tuntas menyisir seluruh ruang an dan memastikan tidak ada yang ‘keliru’, Jokowi kembali berdiri di dekat pintu, bersiap untuk keluar dan sama sekali tidak menunjukkan minat untuk menjawab pertanyaan dari wartawan.

Dia keluar dari bioskop. Meskipun demikian, tidak sampai semenit kemudian, secara serempak belasan pertanyaan tetap menghujam ke Kepala Negara. Pertanyaan-pertanyaan itu pun mencakup nyaris semua isu yang tengah beredar.

Memang, dalam hitungan 1-2 bulan belakangan, sejumlah isu tengah disorot oleh publik, mulai dengan kaliber ‘sa-ngat panas’ hingga ‘kurang panas’, mulai polemik soal on shore/offshore Blok Masela, nego bunga deposito, divestasi PT Freeport Indonesia, rencana peluncuran Paket Kebijakan XI, RUU Tax Amnesty, pembangunan ruas tol, RUU KPK, hingga pembekuan PSSI.

Tak disangka, Presiden menoleh dan memperlambat langkahnya. Awak wartawan yang semula siap berlari mengejar, turut menghentikan langkah, kembali menyorongkan rekaman dan ponsel, menunggu RI1 menjelaskan semua persoalan itu.

“Soal gerhana Matahari, tanya Pak Wapres ya,” kata Jokowi, lalu menjauh, menaiki mobil mini untuk menuju sisi lain Istana Kepresidenan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Kamis (10/3/2016)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper