Bisnis.com, JAKARTA - Deparpolisasi bukan terjadi akibat munculnya para calon independen pada pemilihan kepala daerah. Akan tetapi fenomena itu terjadi akibat turunnya kepercayaan publik kepada partai politik.
Demikian dikemukakan oleh pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro pada acara disksui Forum Legislasi.
Turut menjadi nara sumber lainnya pada disksui di Gedung DPR itu Ketua Komisi II Rambe Kamaruzaman dan politisi PDIP Adreas Pareira.
Menurut Siti Zuhro, kehadiran para calon independen justru menjadi tantangan bagi parpol untuk memperbaiki diri. Artinya parpol harus berbenah kalau tidak ingin hilang.
"Kalau parpol tidak mampu menjaga kepercayaan masyarakat maka parpol akan mengalami delegitimasi dengan sendirinya," ujarnya, Kamis (10/3/2016).
Selain harus membayar mahar bagi calon kepala daerah, Siti menyebutkan parpol cenderung mengajukan calon kepala daerah dari kalangan elit yang tidak dikenal publik. Akibatnya, tokoh masyarakat yang merasa punya kemampuan mencara jalannya dengan masuk jalur independen.
Lebih jauh profesor peneliti itu menyatakan berdasarkan Pilkada Desember lalu, dari 37% calon independen yang maju, muncul 14% kandidat independen yang terpilih. Angka itu, ujarnya akan cenderung meningkat pada Pilkada mendatang kalau tidak ada perubahan yang mendasar di tubuh parpol.