Kabar24.com, JAKARTA – Anggota komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tantowi Yahya mengkhawatirkan akses bebas wartawan asing di Papua.
Ia menyesali kebijakan tersebut diberlakukan pemerintah tanpa proses duduk bersama dengan anggota parlemen.
“Saat ini telah terjadi perubahan perjuangan separatis baru di Papua,” ujarnya, Senin (15/2/2016).
Sebelumnya Papua puluhan tahun berjuang meminta bantuan kepada negara lain untuk membantu proses memisahkan diri dari Indonesia, tapi hasilnya nihil.
Saat ini gerakan separatis di sana mencoba memainkan isu hak asasi manusia (HAM). Terbukti hal itu berhasil menarik simpati dari berbagai negara di dunia.
“Pelanggaran HAM isu internasional yang seksi. Ketika membiarkan wartawan asing masuk sama saja dengan membuka borok kita untuk dijual sebagai berita internasional,” jelasnya.
Terkait hal itu, Tantowi mengatakan dirinya bukan berarti anti keterbukaan. Namun, pemerintah perlu meninjau kembali kebijakan yang memberikan bebas akses kepada wartawan asing di Papua.
“Kita tidak tahu mereka benar pers atau tidak. Jangan-jangan agen asing yang ingin Papua lepas dari Indonesia.”