Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PARTAI GOLKAR: Bursa Ketua Umum, Ke Mana Arah Angin Bertiup?

Setelah beberapa lama menghilang, politisi pebisnis Setya Novanto tiba-tiba muncul, dan siap maju di bursa Ketua Umum Partai Golkar. Lalu ke mana dukungan Aburizal Bakrie dan Jusuf Kalla diarahkan?
Partai Golkar. /Bisnis.com
Partai Golkar. /Bisnis.com

Kabar24.com, JAKARTA - Setelah beberapa lama ‘menghilang’, politisi pebisnis Setya Novanto tiba-tiba muncul, dan siap maju di bursa Ketua Umum Partai Golkar. Lalu ke mana dukungan Aburizal Bakrie dan Jusuf Kalla diarahkan?

Setnov—sebutan akrab Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR ini—mengatakan pencalonannya sebagai ketua umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar kelak akan tergantung pada para pengurus partai di daerah dan dan khususnya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

“Kita serahkan kepada DPD I dan II, dan khususnya Pak Aburizal Bakrie. Saya sebagai kader Partai Golkar, saya hormat, dan kalau memang dipercayakan, tentu. Semuanya ini selaku saya sebagai petugas partai. Jadi, apapun yang ditugaskan selalu siapkan yang terbaik,” ujarnya di Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Dalam dua pekan terakhir, keberadaan Setnov praktis tak terdeteksi. Orang kepercayaan Aburizal Bakrie ini juga mangkir hingga tiga kali dari panggilan Kejaksaan Agung, terkait dengan pemeriksaan awal pada kasus dugaan pemufakatan jahat dalam proses divestasi saham PT Freeport Indonesia.

Baru kemarin pagi, Setnov memenuhi panggilan Gedung Bundar. Kasus yang kemudian populer dengan istilah ‘Papa Minta Saham’ ini berhasil memaksa Setnov mundur dari posisinya sebagai Ketua DPR, hingga akhirnya bertukar tempat dengan Ade Komaruddin, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR.

Hanya selang beberapa hari setelah pergantian posisi itu, Setnov merombak personel yang menempati sejumlah posisi kunci di DPR, baik di komisi maupun alat kelengkapan dewan. Tak hanya itu, Setnov juga mengganti sekretaris fraksinya. Menariknya, Ade Komaruddin, tak tahu-menahu soal perombakan itu.

Sejumlah sumber mengatakan perombakan posisi itu adalah tanda kian menguatnya ‘pertempuran sunyi’ antara Setnov dan Akom—panggilan akrab Ade Komaruddin—untuk berebut pengaruh di Partai Golkar.

‘Pertempuran sunyi’ itu bahkan disebut sudah sampai ke pengurus Partai Golkar di daerah-daerah. Tentu saja, Setnov dan Akom sama-sama membantah ‘pertempuran sunyi’ itu.

Namun, cerita di lapangan lain. “Sampai saat ini yang masih saya akui [sebagai ketua fraksi] ya Ade Komarudin [bukan Setnov],” kata Bambang Soesatyo, politisi Golkar yang baru dimutasi Setnov dari jabatannya sebagai Sekretaris Fraksi.

Kesiapan Setnov maju dalam bursa ketua umum dengan sendirinya menambah ramai pasar politik menjelang momentum Munaslub Partai Golkar.

Sebelum Setnov, beberapa nama seperti Idrus Marham, Nurdin Halid, Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, sudah lebih dulu menyatakan kesiapannya. Kandidat lain yang masih digadang-gadang seperti Syahrul Yasin Limpo tampak malu-malu.

Sementara Akom, masih saja mengelak menanggapi kepastiannya maju dalam bursa ketua umum. “Soal pencalonan itu urusan gampang, yang penting ini Partai Golkar bersatu dulu,” katanya.

Sampai di sini terlihat, belum tampak sinyal apapun dari Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, maupun Luhut Pandjaitan, ke mana gerangan dukungannya akan diarahkan.

Rapat harian pengurus DPP Partai Golkar hasil Munas Riau yang berlangsung Kamis (4/2/2016), juga belum belum menunjukkan sinyal itu.

"Udahlah, kita ketemu-ketemu dulu. Rapatnya singkat-singkat saja. Kita silaturahmi dan mempererat yang bersemi. Dengan begitu, enggak akan masalah lagi,” kata Aburizal Bakrie saat pembukaan yang disambut tepuk meriah dari yang hadir.

Soal nama-nama penyelenggara Munaslub yang hendak dilempar ke forum rapat harian itu, yakni Theo Sambuaga sebagai Ketua Penyelenggara, Nurdin Halid sebagai Ketua Steering Committee, dan Yorrys Raweyai sebagai Ketua Organizing Committee, juga batal.

Praktis, tak ada putusan apapun dari rapat harian tersebut, kecuali kian mencairnya hubungan antarpengurus yang berseteru selama lebih dari setahun itu. Sampai di sini terlihat, bursa pencalonan Ketua Umum Partai Golkar masih berada pada tahap inkubasi.

Namun, tinggal masalah waktu, tahapan tersebut akan berakhir, dan kita akan tahu ke mana arah angin bertiup. (Bastanul Siregar)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Jumat (5/2/2016)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper