Kabar24.com, JAKARTA—Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak dapat menarik buku pelajaran untuk taman kanak-kanak yang memuat paham radikalisme di Depok, Jawa Barat.
Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan buku pelajaran taman kanak-kanak yang memuat paham radikalisme bukan terbitan pemerintah. Hal itu membuat pihaknya tidak dapat menarik peredarannya di masyarakat.
“Yang akan kami lakukan adalah melakukan pelarangan, kami akan mencari dasar-dasarnya. Apabila memang terbukti, kami akan larang,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/1).
Anies menuturkan penarikan buku itu hanya dapat dilakukan oleh penerbit buku tersebut. Pemerintah sendiri, hanya dapat melarang peredarannya di masyarakat, sehingga penyebarannya tidak meluas.
Seperti diketahui, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menemukan sejumlah buku pelajaran untuk taman kanak-kanak dengan judul Anak Islam Suka Membaca, yang isinya memuat unsur radikalisme di Depok, Jawa Barat.
Dalam buku tersebut memuat 32 kalimat yang mengarahkan kepada tindakan radikalisme, seperti sabotase, gelora hati ke Saudi, bom, sahid di medan jihad, selesai raih bantai Kiai, hingga cari lokasi di Kota Bekasi.
Kemudian ada juga kalimat rela mati bela agama, gegana ada di mana, bila agama kita dihina kita tidak reka, basoka dibawa lari, dan kenapa fobi pada agama.
GP Ansor sendiri langsung melaporkan temuannya tersebut ke sejumlah institusi, agar dapat membatasi peredarannya.
Sementara itu, Pemkab Bandung Barat juga berkeyakinan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, khususnya bagi warga sekitar Walini.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Asep Sodikin mengharapkan mega proyek tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar, maupun warga Bandung Barat pada ummnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung proyek tersebut termasuk apabila membutuhkan pembebasan lahan untuk kepentingan rute rel kereta cepat.
"Sekarang ini masih dalam perencanaan. Kami belum tahu konsepnya seperti apa. Tapi kalau untuk pembangunan stasiun saja saat ini tidak akan berdampak ke pemukiman warga," ujarnya.
Kemendikbud Tidak Bisa Tarik Buku Berbau Radikalisme
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak dapat menarik buku pelajaran untuk taman kanak-kanak yang memuat paham radikalisme di Depok, Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium