Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi menyatakan bahwa pihaknya tidak akan perang dengan Iran meskipun masih ada ketegangan antar kedua negara tersebut.
Dilansir dari AL Jazeera, Mohammed bin Salman selaku Pangeran Arab mengatakan kepada Economist bahwa Arab sama sekali tidak memiliki rencana untuk perang dengan Iran. “Ini [perang] bukanlah hal yang terpikir oleh kami, dan siapapun yang mengusulkan untuk mengambil langkah tersebut adalah orang yang tidak waras,” katanya.
“Karena perang antara Arab dan Iran adalah awal dari suatu bencana di kawasan tersebut, tentu kami tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi, ” tambahnya.
Dalam wawancaranya kepada Economist, Mohammed sebagai Deputi Putra Mahkota yang dianggap memegang kekuasaan yang cukup besar dalam pemerintahan monarki itu juga membela eksekusi Nimr. “Pengadilan sama sekali tidak membuat perbedaan apakah dia seorang Syiah atau Sunni, pengadilan hanya meninjau dari kejahatan yang dilakukannya,” katanya.
Ketegangan antara dua kekuatan yang mendukung sisi berlawanan dalam perang di Yaman dan Suriah telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Beberapa negara Sunni telah mendukung Arab Saudi yang mengalami krisis diplomatik saat ini.
Hubungan antara Iran dan Arab Saudi memburuk lebih jauh pada hari Kamis karena Teheran memutuskan semua hubungan komersial dengan Riyadh. Iran juga menuduh Arab Saudi atas pemboman kedutaan di ibukota Yaman, Sanaa, namun laporan mengatakan tidak ada tanda-tanda yang terlihat dari kerusakan.
"Tindakan ini disengaja oleh Arab Saudi, ini merupakan pelanggaran atas semua konvensi internasional yang melindungi misi diplomatik," kata juru bicara kementerian luar negeri Hossein Jaber Ansari seperti yang dikutip dari televisi negara.