Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono, mengatakan bahwa golkar masih akan menunda pemilihan nama calon sebagai ketua DPR pengganti Setya Novanto.
Hal ini dikarenakan adanya kevakuman didalam kepemimpinan pengurus partai Golkar. Kevakuman itulah yang menyebabkan golkar terpaksa menunda pemilihan bakal calon ketua DPR pengganti Setya Novanto.
Dalam konferensi press yang berlangsung selama 20 menit di kediamannya, Selasa (5/1) pukul 19.20 wib, Agung mengingatkan kepada para pimpinan dewan agar tidak keliru dalam mengambil langkah pasca mundurnya Setya Novanto.
“Karena situasi seperti sekarang terjadi kekosongan dalam kepengurusan partai Golkar, maka sebaiknya usulan nama calon ketua DPR pengganti Setya Novanto harus ditunda terlebih dahulu. Kami tidak bisa mengusulkan nama pengganti karena legal standing-nya yang jadi masalah. Oleh karena itu, kepada pimpinan dewan kami ingatkan untuk tidak melakkukan langkah-langkah yang keliru pasca mundurnya SN dari kursi ketua DPR,” ujarnya.
Oleh karena itu, Agung menginginkan agar konflik internal parta berlambang beringin itu segera teratasi. Dirinya mengakui bahwa memang ada banyak opsi untuk menyelesaikan pertikaian internal partai Golkar, namun satu-satunya cara terbaik menurut Agung adalah dengan menyelenggarakan Munas. Setidaknya, Agung berharap agar Munas tersebut dapat diadakan paling lambat pada bulan Februari.
“Kami mempunyai pandangan bahwa Munas ini akan segera dilaksanakan paling tidak pada bulan Februari sehingga partai bisa melaksanakan tugas-tugas dan melaksanakan sesuai dengan kewenangan partai, seperti melakukan fungsi edukasi politik, melakukan konsolidasi politik, melakukan rekruitment politik dan lain sebagainya. Baik itu langsung ataupun melalui Dewan Perwakilan Rakyat,” ungkapnya kepada awak media.