Kabar24.com, JAKARTA -- Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Brigadir Jenderal Pol. Yazid Fanani menyebut Indonesia menempati peringkat satu negara dengan perdagangan satwa liar dilindungi di Asia Tenggara.
"Kalau di Asia Tenggara nomor satu," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/12/2015).
Yazid tak dapat menjelaskan lebih rinci mengenai hal itu lantaran tidak memegang datanya.Namun menurut dia wilayah Indonesia yang luas dengan keanekaragaman hayatinya menjadi pasar perdagangan satwa liar dilindungi tersebut.
"Kami sudah tangkap [penjual satwa], kami kerjasama dengan kedutaan besar dan pemerhati lingkungan," katanya.
Selain itu, Bareskrim juga sudah berkoordinasi dengan Interpol untuk penangana satwa lintas negara. Kerjasama tersebut diubutuhkan untuk menjerat para pelaku yang berada di luar Indonesia.
Selasa lalu, Bareskrim memusnahkan sejumlah barang bukti kejahatan perdagangan satwa langka dilindungi. Acara pemusnahan berlangsung di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta.
Barang bukti itu merupakan hasil pengungkapan Tim Tindak Pidana Tertentu Bareskrim terhadap tindak pidana perdagangan bagian-bagian lain satwa dengan tersangka AA, wiraswasta/usaha hasil laut yang berasal dari Surabaya.
Barang bukti yang dimusnahkan yaitu 345 kilogram sisik penyu kering, 70 kilogram daging penyu kering, 82 kilogram tanduk rusa, serta 80 ekor kuda laut kering.