Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puting Beliung Menerjang 46 Daerah, 2.191 Rumah Rusak

Sebagian besar wilayah Indonesia saat ini masih dalam musim pancaroba. Kondisi ini menyebabkan cuaca mudah berubah secara cepat.
Rumah hancur diterjang puting beliung/Antara
Rumah hancur diterjang puting beliung/Antara
Bisnis.com, JAKARTA -- Sebagian besar wilayah Indonesia saat ini masih dalam musim pancaroba. Kondisi ini menyebabkan cuaca mudah berubah secara cepat.
 
"Ancaman yang harus diwaspadai selama musim pancaroba adalah puting beliung," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangannya yang diterima Bisnis, Sabtu (21/11/2015).
 
Dia menambahkan, berdasarkan data sementara, sejak 30 Oktober 2015 hingga 21 November 2015 telah terjadi 46 kejadian puting beliung. Peristiwa tersebut menyebabkan 4 orang tewas, 8 orang luka berat, 8 orang luka ringan, 271 rumah rusak berat, 734 rumah rusak sedang, 1.186 rumah rusak ringan, dan puluhan fasilitas umum rusak.
 
Dari 46 kali kejadian di daerah yang berbeda tersebut, yang paling banyak menimbulkan kerusakan adalah kejadian di Kabupaten Bogor pada 30 Oktober 2015 yang menyebabkan 104 rumah rusak berat, 395 rumah rusak sedang, dan 608 rumah rusak ringan.
 
Begitu juga di Ngawi, Jawa Timur pada 17 November 2015 menyebabkan 20 rumah rusak berat, 5 rusak sedang, dan 165 rusak ringan. Sedangkan puting beliung yang menerjang Dusun Kacetan Desa Ngargosoko Kec Kaliangkrik Kab Magelang pada Jumat, 2
 
"Tanda-tanda sebelum kejadian puting beliung antara lain dari udara terasa panas dan gerah, terjadi partumbuhan awan yang cepat, awan tiba-tiba gelap dan angin dingin mulai berhembus makin kencang, kilat dan petir," tuturnya.
 
Musim pancaroba diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal Desember. Sutopo mengungkapkan ada sejumlah upaya yang perlu dilakukan untuk meminimalisir risiko, antara lain menghindari struktur benda-benda yang mudah tumbang oleh hembusan angin, memangkas ranting/daun rimbun pohon yang rapuh, menguatkan bangunan dan memperkuat ikatan atap rumah yang tidak permanen seperti atap asbes, seng, daun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper