Kabar24.com, KUALA LUMPUR – Deklarasi Masyarakat Asean dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asean di Kuala Lumpur, Malaysia pada Minggu (22/11/2015) menandai puncak pembentukan Asean Community yang telah mengalami proses yang cukup panjang.
Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak mengatakan, deklarasi tersebut akan menjadi momen bersejarah bagi sepuluh negara yang terlibat dalam Masyarakat Asean.
“Besok, secara formal kita akan mendeklarasikan pembentukan Masyarakat ASEAN pada 31 Desember 2015, menandai puncak dari upaya sedekade lamanya untuk mengintegrasikan, menyatu dan maju bersama-sama,” kata Abdul Razak dalam pembukaan KTT Asean, Sabtu (21/11/2015).
Dikatakan, Asean akan menjaga ambisi yang tinggi untuk tiga pilarnya – ekonomi, polhukam, dan sosiokultural.
Menurutnya, pertumbuhan di Asean cukup mengesankan. Kini, Asean tidak lagi dilihat sebagai bagian dari ekonomi global dan arsitektur keamanan, tetapi juga sebagai kawasan yang menawarkan peluang yang sangat besar.
Raksasa
Abdul Razak mengutip pernyataan pernah dikatakan CEO salah satu grup perbankan internasional para awal tahun ini. ‘
Ada raksasa di Asia, yang menggeser lempeng tektonik manufaktur, perdagangan, jasa, dan perekonomian global. Asean saat ini menjadi horizon berikutnya.’
Dari sisi ekonomi, Asean telah membuat perbedaan secara langsung bagi ratusan juta penduduk. Asean Free Trade Area telah mengurangi beban tarif menjadi nol atau mendekati nol.
Dengan demikian akan mengurangi harga dari barang-barang yang tidak terhitung jumlahnya, yang artinya penduduk Asean dapat menggunakan lebih banyak uangnya untuk keluarga mereka. Tanpa AFTA, perusahaan-perusahaan kita sangat sulit memasuki pasar satu sama lain.
Selain itu, tanpa Asean, tingkat pengangguran akan lebih tinggi. Secara keseluruhan tingkat pengangguran rata-rata di sepuluh negara cukup rendah 3,3%. Hasil tersebut bukan hanya berasal dari peran negara tetapi Asean sebagai daya tarik investasi asing langsung (foreign direct investment).
Manfaat lainnya, tanpa Asean, warga kawasan tersebut saat ini tidak akan menikmati bebas visa untuk masuk ke sembilan negara dari total sepuluh negara anggota.
Diperkirakan implementai MEA, akan meningkatkan GDP Asean hingga 7% pada 2025, dengan demikian akan meningkatkan ekonomi sepuluh negara secara kumulatif hingga ratusan miliar dolar.
Kendati demikian Abdul Razak menilai, Asean harus melakukan lebih banyak lagi setelah Masyarakat Asean diimplementasikan. Ada beberapa yang mesti dilakukan diantaranya memprioritaskan peluncuran Asean Business Travel Card dan penguatan Asean internship programs, serta mempromosikan lebih banyak festival Asean dan ikatan lintas budaya.
Selain itu, Masyarakat Asean juga membutuhkan pasar dan produksi tunggal seperti yang pernah dibahas sebelumnya. Mesti ada pergerakan bebas untuk transaksi barang, jasa, tenaga kerja ahli, dan investasi.