Kabar24.com, JAKARTA -- Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga mengimbau guru untuk memiliki daya saing yang tinggi.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata mengatakan untuk menghadapi pasar bebas Asean, guru harus memiliki bargaining power untuk dapat bersaing dengan guru dari berbagai negara di Asean.
"Kedepan guru harus punya bargaining power (nilai tawar) untuk dapat bersaing di MEA," ujar Pranata saat ditemui di kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (20/11/2015).
Menurut Pranata, bargaining power dilatarbelakangi oleh kualitas yang dimiliki oleh guru. "Nantinya 10.000 guru yang mengikuti hari guru nasional jadi cikal bakal yang punya bargaining power," tuturnya.
Pranata mengatakan, untuk menjadi guru yang berkualitas dibutuhkan kompetensi serta networking yang kuat.
Seperti diceritakan pranata, pada era 70-an guru Indonesia banyak dilirik oleh pemerintah Malaysia untuk mengajar di negeri jiran. Pada era tersebut guru Indonesia memiliki bargaining power sehingga dapat bersaing dengan guru-guru dari negara tetangga.
"Kami ingin kembali pada era dahulu dimana guru kita punya bargaining power dan dilirik oleh banyak negara di Asean," pungkasnya.