Bisnis.com, JAKARTA - Untuk mencapai pembangunan nasional yang merata di seluruh wilayah Indonesia perlu dijembatani melalui pembangunan infrastruktur di sektor maritim.
Kepala Puslit Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agus Eko Nugroho mengatakan industri maritim merupakan industri strategis di Indonesia karena posisinya yang menentukan dalam jaringan distribusi barang dan jasa di Indonesia baik untuk arus barang dari dan ke luar negeri, maupun arus barang di dalam negeri.
“Tingkat pembangunan di industri maritim menentukan tingkat efisiensi ekonomi di Indonesia,” Ujar Agus dalam diskusi publik di Auditorium LIPI, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Saat ini, kata Agus, biaya logistik di Indonesia masih cukup tinggi yang menunjukkan sektor logistik yang tidak efisien.
“Implikasi dari tingginya biaya logistik adalah bahwa perekonomian menjadi tidak kompetitif, dan tentu saja produk dan jasa yang dihasikan menjadi tidak kompetitif,” katanya.
Agus menambahkan Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Jokowi mulai membangun industri maritim untuk menjadikan Indonesia menjadi poros maritim dunia (World Maritim Axis).
“Namun, pemerintah harus menerima kenyataan terbatasnya dana pemerintah [APBN yang dialokasikan untuk pengembangan industri maritim] dan masih kurang berminatnya sektor swasta untuk masuk,” Imbuhnya.
Prof. Wei Hong dari Central China Normal University mengatakan, kerja sama antarnegara dianggap menjadi salah satu solusi untuk memecahkan berbagai permasalahan di masing-masing negara. Dia juga menyebutkan bahwa peluang kerjasama investasi Indonesia dengan Cina masih terbuka luas.
“Hal ini sejalan dengan adanya kesamaan program pembangunan sektor maritim di kedua negara yaitu program The 21st Century Maritime Silkroad dari pemerintah China dan World Maritime Axis yang dicanangkan Indonesia,” jelasnya. []
