Kabar24.com, JAKARTA -- Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol. Budi Waseso membantah mengintervensi Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait permintaan agar capim memperhatikan nama-nama yang sudah direkomendasikan Bareskrim.
"Sekali lagi saya tidak mengintervensi, keputusan Pansel saya akan hormati. Hanya kalau nanti ternyata ada yang rekomendasi saya itu potensi meningkat jadi tersangka terpillih, maka saya panggil pansel," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/8/2015).
Pemanggilan itu, kata Budi, untuk mengklarifikasi kenapa capim yang tak direkomendasikannya lolos. Menurut Budi sebaliknya, jika Pansel masih ragu terkait rekam jejak capim maka dapat mengklarifikasinya ke Bareskrim.
"Kan harusnya diklarifikasi ke saya, jangan ini menjadi blunder di kala kita tindak lanjuti tiba-tiba jadi tersangka. Terus seolah-olah polisi dituduh kriminalisasi dan dikaitkan dengan kebencian Polri dan KPK," katanya.
Buwas berani menjamin catatan rekam jejak yang diberikan Bareskrim bebas dari kepentingan apapun. Menurut dia penelusuran rekam jejak ini berdasarkan fakta dan data bukan asumsi.
"Kan rekomendasi yang saya berikan itu atas dasar permintaan. Kenapa diminta untuk menjadi pertimbangan dari pansel. Sekarang kalau itu tidak digunakan, ya buat apa minta kepolisian. Karena ini berakibat di kemudian hari," katanya.
Sebelumnya, tahap wawancara akhir terhadap 19 calon pimpinan KPK sudah rampung.
Pansel langsung menggelar rapat tertutup guna menentukan kandidat yang akan lolos berikutnya untuk diserahkan ke Presiden Joko Widodo.