Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Muktamar Nahdlatul Ulama sudah berjalan secara demokratis, dan konflik yang ada merupakan hal yang wajar terjadi.
Menurut Kalla, perbedaan pandangan antara anggota kepengurusan merupakan hal yang biasa terjadi dalam proses pemilihan pimpinan, termasuk pada muktamar organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Selama melakukan dialog dan memperbaiki proses pemilihan, lanjutnya, otomatis perbedaan pandangan itu bisa selesai. Dalam kesempatan yang sama, Kalla juga mengucapkan selamat kepada Said Aqil Siradj yang kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar NU.
“Ya tentu karena itu pemilihannya demokratis kami ucapkan selamat,”katanya di Kantor Wakil Presiden, Kamis(6/8/2015).
Said Aqil Siradj kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara aklamasi setelah pesaingnya, As'ad Ali Said menyatakan mundur pada pemilihan putaran kedua.
Dari informasi yang dihimpun Antara, total suara yang mengikuti pemilihan calon Ketua Umum PBNU tersebut adalah 417 suara yang merupakan pengurus wilayah dan cabang NU tanfidziah.
Berdasarkan penghitungan suara Said Aqil Siradj mendapat 287 suara, disusul oleh Asad Ali Said yang memperoleh 107 suara dan Salahuddin Wahid dengan 10 suara.
Di tempat selanjutnya ada Hilmi Muhammadiyah 3 suara, Alam 1 Adnan 1 suara, Idrus Romli 1 suara, Gus Mustofa Bisri 1 suara dan abstain 2 suara.