Kabar24.com, JAKARTA-- Pengurus Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid, membantah adanya kampanye hitam dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33.
Menurut dia, kampanye hitam menyampaikan informasi yang tidak benar alias fitnah.
"Yang ada mungkin kampanye negatif karena yang disampaikan itu fakta, meskipun negatif," ujar Gus Solah, Minggu (2/8/2015).
Penyelenggaraan muktamar tahun ini, menurut Gus Solah, tak semulus tahun-tahun sebelumnya. Dia sempat menuding adanya penyusup yang masuk sebagai peninjau. Namun, Gus Solah enggan menyebut penyusup tersebut dari mana.
Gus Solah sendiri ikut maju sebagai calon Ketua Umum Pengurus Besar NU. Dia akan bersaing dengan inkumben Said Aqil Siradj, As'ad Ali, Wakil Ketua Umum PBNU As'ad Ali, dan mantan Ketua NU Jawa Tengah Muhammad Adnan.
Dia sempat dikabarkan mundur karena As'ad maju. Namun, Gus Solah membantah habis-habisan kabar itu.
"Saya tak pernah berencana mundur," ujarnya.
Sebelum muktamar digelar, adik KH Abdurrahman Wahid ini sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Kamis, (30/7/2015).
Dalam pertemuan tersebut Gus Solah mengaku sempat berbicara selintas mengenai pelaksanaan muktamar, namun dia membantah meminta dukungan Jokowi untuk maju sebagai ketua.
"Hanya selintas dibahas, kan beliau akan membuka acara," ujar dia.
Muktamar NU ke-33 digelar di Jombang sejak Sabtu (1/8/2015). Pemilihan ketua umum akan digelar pada hari terakhir muktamar, Kamis (6/8/2015).